
Kabar Pasar Nih! Ada Bocoran IPO Freeport & Anak Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan koreksi tipis 0,05% ke level 6.816,2 pada perdagangan kemarin, Rabu (11/5/2022).
Sempat melemah di awal perdagangan, bahkan keluar dari level psikologis 6.800, IHSG sukses rebound dan berakhir di zona hijau di sesi I.
Namun sayang, di sesi II, gerak IHSG justru berbalik arah. Tekanan jual yang meningkat membuat penguatan IHSG terpangkas hingga akhirnya kembali ke zona merah.
Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 876 miliar di pasar reguler. Saham BBCA dan BBRI paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 303 miliar dan Rp 215 miliar.
Sedangkan saham EMTK dan DMMX paling banyak dikoleksi asing dengan net buy Rp 48 miliar dan Rp 35 miliar.
IHSG malah melemah ketika bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona hijau. IHSG senasib dengan indeks Straits Times Singapura yang melemah 0,31%.
IHSGÂ hari ini diperkirakan masih dalam fase konsolidasi. Berikut sejumlah kabar pasar yang perlu dicermati, Kamis (28/4/2022).
Tren Bank Digital Berlanjut, Investree Caplok Bank Amar
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dalam rilis keterbukaan informasinya menyebut bahwa pemegang saham pengendali Tolaram Group telah menandatangani kesepakatan transaksi terkait rencana pembelian 18,4% saham perseroan oleh dengan Investree Singapore Pte Ltd (Investree Group).
Perlu diketahui bersama bahwa sebanyak 57,5% saham AMAR dikuasai oleh Tolaram Group yang berbasis di Singapura.
Rencananya Investree Group yang merupakan perusahaan fintech dan di Indonesia beroperasi dengan nama PT Investree Radika Jaya akan membeli saham AMAR dan menjadi pemegang saham minoritas signifikan.
Mantul! Laba Indo Tambangraya Meroket 406,8% di Kuartal I
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat kenaikan laba bersih signifikan per kuartal I/2022. Laba emiten batu bara ini melejit 406,8% secara tahunan (YoY) dari US$ 42,08 juta pada akhir Maret 2021 menjadi US$ 213,27 juta per akhir kuartal I/2022.
Lonjakan laba diraih ITMG akibat pertumbuhan pendapatan bersih perseroan yang mencapai 125,13% YoY menjadi US$ 639,93 juta. Setahun lalu, pendapatan bersih perusahaan sebesar US$ 284,24 juta.
Pendapatan ITMG hampir seluruhnya berasal dari transaksi batu bara dengan pihak ketiga, yang jumlahnya mencapai US$ 618,84 juta. Kemudian, pendapatan dari transaksi batu bara dengan pihak berelasi nilainya US$ 20,61 juta.
Pertumbuhan pendapatan ITMG lebih besar dibanding kenaikan beban pokok pendapatan perusahaan. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan ITMG tumbuh 52,29% YoY menjadi US$ 303,60 juta.
Setelah IPO, Siapa Saja Orang Penting Pemegang Saham GoTo?
Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merilis laporan kepemilikan saham yang dipegang oleh dewan direksi dan komisaris perseroan.
Laporan kepemilikan saham tersebut adalah berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Efek per 30 April 2022, sesuai dengan laporan yang diterima perseroan dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom.
Sebelumnya, berdasarkan Akta No. 135/2021, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Emiten sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus adalah sebagai berikut (lihat di bawah). Namun ternyata, tidak semuanya memiliki saham di GoTo.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Garibaldi Thohir (punya 1.054.287.487 saham setara 0,0890172%)
Komisaris Independen : Robert Holmes Swan
Komisaris Independen : Dirk Van den Berghe
Komisaris : Caesar Sengupta
Komisaris : Wishnutama Kusubandio
Komisaris : William Tanuwijaya (punya 20.981.678.973 saham setara 1,7715567%)
Dewan Direksi
Direktur Utama : Andre Soelistyo (punya 9.981.555.284 saham setara 0,8427777%)
Direktur : Kevin Bryan Aluwi (punya 9.063.012.967 saham setara 0,7652220%)
Direktur : Wei-Jye Jacky Lo
Direktur : Melissa Siska Juminto (punya 5.080.650.422 saham setara 0,4289771%)
Direktur : Hans Patuwo
Direktur : Anthony Wijaya
Direktur : Catherine Hindra Sutjahyo
Sstt..Pertamina Geothermal Ternyata Sudah Daftar Untuk IPO
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bagian dari PT Pertamina (Persero) dikabarkan sudah melakukan pendaftaran tahap awal untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Hal itu dikatakan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury.
Sebagaimana diketahui, dalam catatan website Pertamina Geothermal Energy, perusahaan memiliki lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yang diantaranya adalah PLTP Wayang Windu, Darajat, Gunung Salak, Sarulla dan Bedugul. Adapun seluruh kapasitas pembangkitnya mencapai 672 Mega Watt (MW).
Pahala mengatakan, bahwa pihaknya tengah berupaya agar IPO anak usaha Pertamina ini dapat berjalan lancar di tahun ini. Mengingat berbagai persiapan dalam rangka penjualan saham melalui IPO sudah berlangsung dan dipersiapkan secara matang.
"Persiapan sudah berjalan. Sudah melakukan pendaftaran atau registrasi tahap awal. Insya Allah dalam 2022 ini," kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Freeport Bakal IPO? Simak Nih Bocoran Dari Bosnya..
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memiliki sejumlah rencana bisnis atau business plan jangka panjang ke depannya. Salah satunya yakni melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO).
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa niatan untuk melantai ke bursa saham pernah ada. Namun demikian, hingga sampai saat ini wacana tersebut belum terealisasi.
"Wacana ada, bagaimana kalau IPO di Indonesia apa untung ruginya, itu juga sudah pernah kita pikirkan baru wacana aja," kata dia dalam acara Talk To Titans CNBC Indonesia, Selasa (10/5/2022).
Pendapatan PTPP Naik 50% Lebih di Kuartal I, Ini Penyebabnya
Emiten konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,28 triliun pada kuartal I-2022.
Pencapaian tersebut tumbuh sebesar 50,79% secara year on year (yoy) dibanding pencapaian tahun 2021, yaitu sebesar Rp 2,83 triliun. Apa yang mendorong pendapatan usaha perseroan naik begitu tinggi?
Kenaikan Pendapatan Usaha perusahaan ternyata ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PTPP yang mengalami pertumbuhan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di kuartal I tahun 2022 ini. Sektor Konstruksi tumbuh sebesar 36%, EPC sebesar 26%, dan properti sebesar 37%.
Sedangkan kontribusi pertumbuhan Pendapatan Usaha PTPP sebesar Rp 4,28 triliun berasal dari Induk Usaha sebesar 57% dan sisanya sebesar 43% berasal dari anak usaha, yakni PP Presisi sebesar 17%, PP Semarang Demak sebesar 9%, PP Properti sebesar 8%, PP Urban sebesar 4%, dan lainnya sebesar 5%.
PTPP juga membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 13,42% secara yoy menjadi Rp 53 miliar dari semula Rp 47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kredit Bank Mandiri di Segmen Ini Tumbuh 7% Per Akhir Maret
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit ke segmen wholesale sebesar Rp 549,8 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022. Penyaluran kredit segmen tersebut tumbuh 7% secara tahunan (YoY).
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, penyaluran kredit wholesale dilakukan BMRI sebagai salah satu cara mendukung Proyek Strategis Nasional. Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, ada 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional.
"Bank Mandiri tengah mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen wholesale, yang menjadi keunggulan bisnis perseroan. Tercermin dari penyaluran kredit Bank Mandiri yang menembus Rp 1.072,9 triliun di kuartal I 2022, tumbuh 8,93% secara YoY. Segmen wholesale mampu mencatat pertumbuhan sebesar 7% secara YoY, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022," kata Rudi dalam keterangan resmi, Rabu (11/5/2022).
Jadi Ketua DK OJK, Mahendra Mengundurkan Diri dari SMI
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 Mahendra Siregar resmi menanggalkan jabatannya di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Mahendra sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut.
Dalam keterangan tertulis, PT SMI menyebut pengunduran diri Mahendra resmi dilakukan pada 9 Mei lalu. Pengunduran diri ini sudah dilaporkan PT SMI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Pada tanggal 9 Mei 2022, Anggota Dewan Komisaris (Komisaris Utama) PT SMI yaitu Bpk. Mahendra Siregar menyampaikan surat pengunduran sebagai Anggota Dewan Komisaris (Komisaris Utama) PT SMI sehubungan dengan terpilihnya beliau sebagai Ketua merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2022-2027," tulis PT SMI, dikutip Rabu (11/5/2022).
Mahendra telah ditetapkan menjadi Ketua DK OJK baru dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa (12/4). Dia terpilih menggantikan Ketua DK OJK sebelumnya yakni Wimboh Santoso.
"Tidak terdapat dampak material terhadap kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha PT SMI terkait Informasi atau Fakta Material. Namun perlu dilakukan penyesuaian/perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris di mana Bpk. Mahendra Siregar menjabat sebagai anggota," tulis PT SMI.
Punya Cadangan Batu Bara Jumbo, Saham IATA Terbang 20%
Harga saham PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) terbang 20,2% ke level Rp 238 per unit pada pukul 14.20 WIB, merespons positif dari kabar terkait cadangan batu bara perseroan.
Setidaknya hingga siang hari ini, harga saham IATA terpantau sempat menyentuh level tertingginya hari ini di Rp 242 per unit. Dengan demikian, saham IATA melanjutkan tren kenaikan setelah pada Selasa (10/5/2022), saham IATA ditutup melonjak 5,32% ke level Rp 198 per unit.
Pada Senin lalu (9/5/2022), Laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) atas salah satu Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru saja diakuisisi oleh PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), PT Arthaco Prima Energy (APE) menemukan cadangan 20,58 juta metrik ton dengan GAR 3.250 kg/kcal pada pengeboran Tahap 1 di lahan seluas 380 Ha, dari total area cadangan saat ini 2.059 Ha.
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis Senin (9/5/2022), sumber daya batu bara Tahap 1 mencapai 138,85 juta metrik ton.
Menggunakan harga batu bara HBA rata-rata dari tahun 2000 sampai dengan April 2022, kegiatan penambangan APE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 56,6 juta, dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 56,5%, Break Even Point (BEP) sebesar 5,2 juta MT dan Payback Period pada 1,87 tahun.
"Tentunya jika harga batu bara bertahan seperti sekarang, NPV di atas akan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat," ungkap manajemen.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Ketinggalan Kabar Pasar, IHSG Menjauhi 7.000 Nih!