Stok 'Luber', Harga Timah Terendah 7 Bulan
Jakarta, CNBC Indonesia - Persediaan timah meningkat di gudang menunjukkan pasokan yang melimpah di pasar. Timah pun bukan jadi barang langka lagi, sehingga harga turun menyentuh harga terendah dalam tujuh bulan.
Pada Rabu (11/5/2022) pukul 16:30 WIB harga timah dunia tercatat US$ 35.300/ton, turun 0,64% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan timah di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) melonjak sejak awal tahun ini. Per 10 Mei, stok timah di gudang tercatat 3.085 ton. Jumlah tersebut naik 1.065 ton atau 52,7% point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.
Persediaan rata-rata timah pada bulan Mei pun mencapai 3.068 ton. Jumlah ini naik 390 ton dari rerata bulan April sebesar 2.678 ton.
Pembatasan aktivitas di China akan mengganggu permintaan dari konsumen timah terbesar di dunia tersebut. Strategi nol Covid-19 di China dan lockdown sangat berdampak pada rantai pasokan timah dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista. Saat permintaan mandek, sisi penawaran meningkat menyebabkan pasokan di pasar menumpuk.
Ekspor timah Indonesia pada bulan Maret 2022 naik melesat 10,45% dibandingkan tahun 2021 (year-on-year/yoy) menjadi 6.674,91 ton. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Januari, di mana ekspor mencapai 1.216,44 ton.
MSC, produsen asal Malaysia, mengharapkan untuk mengoperasikan pabrik peleburan Pulau Indah yang baru dan modern pada awal 2022. Ini akan menggantikan pabrik peleburan yang tidak efisien di Butterworth.
Pabrik Pulau Indah memiliki kapasitas 50% lebih besar dari Butterworth dan dilengkapi dengan teknologi peleburan mutakhir dari tungku tombak terendam atas yang menghemat biaya sebesar 30%. Hal ini akan memungkinkan peningkatan yang signifikan produksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)