
Saat IHSG Merah 3 Hari Beruntun, UNVR Malah Terbang Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah selama tiga hari beruntun sejak Senin (9/5/2022), saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) malah menunjukkan kinerja sebaliknya.
Harga saham emiten konsumen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ditutup melompat 11,42% ke level Rp 4.880/unit pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2022).
Penguatan harga saham UNVR juga terjadi seiring dengan adanya aksi beli oleh asing dengan nilai cukup besar. Hari ini saja asing net buy Rp 216 miliar di saham UNVR.
Sudah tiga hari terakhir ini harga saham UNVR selalu ditutup di zona hijau. Awalnya pada 9 Mei 2022, harga saham UNVR melesat 3,08% ke level Rp 4.010/unit.
Kemudian pada 10 Mei 2022, harga saham UNVR naik 9,23% dan ditutup di level Rp 4.380/unit. Hanya dalam 3 hari perdagangan, harga saham UNVR telah menguat 25,4%.
Seperti yang diketahui bersama, UNVR merupakan saham blue chip yang terus menjadi pantauan investor lantaran kinerja harga sahamnya yang downtrend tajam.
Dalam tiga tahun terakhir, nilai kapitalisasi pasar UNVR tergerus 50,71%. Tren penurunan terjadi sejak perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5 pada awal Januari 2020.
Karakteristik industri yang bergerak di sektor defensif, perusahaan yang sudah mature dan sulit untuk tumbuh dengan pesat hingga berbagai sentimen negatif di pasar, membuat kinerja harga saham UNVR terpuruk.
Pada tahun 2021, UNVR membukukan pendapatan (top line) senilai Rp 39,55 triliun atau turun 8% dibandingkan pada tahun 2020 yang mencapai Rp 42,97 triliun.
Penurunan pendapatan UNVR disebabkan oleh turunnya pendapatan dari segmen Home & Personal Care (HPC). Sebagai informasi kontribusi segmen ini pada 2021 mencapai Rp 26,38 triliun atau hampir 67% dari total pendapatannya setahun.
Pendapatan segmen HPC pada 2021 turun 12% dibandingkan dengan 2020 yang mencapai hampir Rp 30 triliun. Sementara itu segmen bisnisnya yang lain yaitu di Foods & Refreshment hanya mampu tumbuh minimalis 1,5% saja dari Rp 12,98 triliun pada 2020 menjadi Rp 13,17 triliun.
Meskipun terjadi penurunan di berbagai pos beban biaya baik untuk operasional maupun bahan baku, laba bersih UNVR tercatat ambles hampir 20% dari Rp 7,16 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,76 triliun pada 2021.
Persaingan pasar yang semakin ketat ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 turut menjadi faktor yang berdampak pada kinerja perseroan.
Menariknya di sepanjang tahun 2022, harga saham UNVR cenderung menunjukkan kinerja yang positif. Ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa koreksi yang terjadi sudah menyentuh titik terendahnya (bottom) sehingga terjadi rebound.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Terus Turun, Direktur UNVR Justru Borong Saham