Analisis Teknikal

Balas Dendam Belum Tuntas, IHSG Sesi 2 Bisa Naik Lagi!

Putra, CNBC Indonesia
11 May 2022 13:09
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I perdagangan Rabu (11/5/2022) dengan penguatan 0,6% di level 6.860,59.

Sempat melemah di awal perdagangan, bahkan keluar dari level psikologis 6.800, IHSG sukses rebound dan berakhir di zona hijau.

Nilai transaksi mencapai Rp 10,5 triliun. Namun asing masih tetap net sell meskipun tak sebesar kemarin. Data perdagangan mencatat asing net sell sebesar Rp 529 miliar di pasar reguler.

Penguatan IHSG didukung oleh rebound harga saham-saham blue chip dan big cap. Dalam dua hari terakhir, IHSG memang terkoreksi tajam.

Momentum koreksi yang signifikan tersebut tampaknya dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk melakukan buy the dip, karena harga saham dianggap sudah mulai murah.

Katalis positif datang dari regional. Mayoritas bursa saham Asia berhasil menguat kecuali indeks Straits Times Singapura yang melemah 0,66%. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penguatan dengan apresiasi 1,9%.

Semalam Wall Street juga mengalami rebound terutama saham-saham teknologinya. Indeks Nasdaq Composite melesat 0,98% seiring dengan yield US Treasury yang turun ke bawah 3%.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks mencoba mendekati level resisten terdekatnya di 6.900.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI IHSG mulai keluar dari zona oversold. Kenaikan RSI dari zona oversold mengindikasikan adanya penguatan momentum beli.

Menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai memotong garis EMA 26 dari bawah yang mengindikasikan adanya rebound.

Untuk sesi II, IHSG berpeluang menguji level 6.800 hingga 6.900 terlebih dahulu.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular