Simak Kabar Pasar Sebelum Memulai Perdagangan Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
11 May 2022 08:11
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Laba Naik 100%, Saham INCO Malah Mentok Kena ARB

Perusahaan produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan kenaikan laba dua kali lipat pada kuartal I-2022. Namun sayang, sentimen negatif di pasar saham domestik tidak bisa mengangkat kinerja sahamnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia, pada kuartal I-2022 laba Vale Indonesia tercatat sebesar US$ 67,65 juta atau setara Rp 983,26 miliar dengan nilai kurs hari ini.

Perolehan laba bersih tersebut meningkat 100,77% dari perolehan periode yang sama tahun lalu US$ 33,69 juta atau setara Rp 489,74 miliar.

Sementara itu, penjualan perseroan pada tiga pertama 2022 tercatat senilai Rp 3,42 triliun. Naik 13,81% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3 triliun.

Nah yang membuat laba Vale Indonesia naik signifikan salah satunya ditopang oleh penurunan beban pokok penjualan dan pendapatan. Dimana pada kuartal I-2022 nilai beban penjualan tercatat sebesar Rp 2,07 triliun, turun 8,04% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,25 triliun.

Namun sayang, kenaikan laba signigikan ini tak serta merta membuat saham berkode INCO diapresiasi investor. Harga saham INCO pada pukul 10.16 WIB kena auto reject bawah (ARB) turun 6,97% ke level Rp 6.675/unit.

Namun sayang, kenaikan laba signigfikan ini tak serta merta membuat saham berkode INCO diapresiasi investor. Harga saham INCO pada pukul 10.16 WIB kena auto reject bawah (ARB) turun 6,97% ke level Rp 6.675/unit.

Masih Lesu! Laba Indocement (INTP) di Q1 Terpangkas Setengah

Kinerja keuangan produsen semen yang dikendalikan oleh Birchwood Omnia Ltd, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), pada kuartal I-2022 kurang memuaskan. Laba bersih perusahaan semen yang pernah dimilik Salim Grup ini, tergerus nyaris setengah dibanding perolehan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, laba Indocement anjlok hingga 48,08% menjadi Rp 182,55 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, laba Indocement tercatat sebesar Rp 351,32 miliar.

Salah satu faktor yang membuat laba Indocement drop adalah kenaikan beban pokok penjualan sebesar 11,07% menjadi Rp 2,59 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, pos ini tercatat sebesar Rp 2,34 triliun.

Sementara itu, penjualan perseroan pada periode tersebut tercatat senilai Rp 2,59 triliun. Angka penjualan Indocement ini hanya naik 3,48% dari penjualan kuartal I-2022 sebesar Rp 3,44 triliun.

(RCI/dhf)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular