Harga CPO Hari Ini Anjlok! Harga Minyak Goreng Ikutan Turun?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Selasa (9/5/2022). Bagaimana tren ke depan?
Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 07:24 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.305/ton atau anjlok 1,62%.
Dengan begitu, harga CPO masih drop 6,62% secara mingguan, tapi berhasil naik 5% secara bulanan dan menguat 44,94% secara tahunan.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai bahwa harga CPO dapat melanjutkan penurunannya ke titik target di kisaran MYR 6.097-6.190/ton karena menunjukkan tanda akan berhenti di sekitar titik support MYR 6.290/ton.
Kemarin, harga CPO Malaysia berakhir lebih tinggi setelah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat setelah mengalami penurunan yang tajam pada pekan lalu. Sementara itu, prediksi pasar akan kenaikan pada persediaan CPO di bulan April, telah membatasi kenaikan harga.
Kontrak minyak sawit acuan pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 9 ringgit dan ditutup di MYR 6.409/ton atau US$1.463/ton pada Senin (9/5).
Menurut Ivy Ng, kepala penelitian perkebunan CGS-CIMB Research bahwa larangan minyak sawit Indonesia yang berkepanjangan menyebabkan kehancuran permintaan karena harga CPO yang lebih mahal.
Survei analis Reuters memprediksikan bahwa persediaan minyak sawit Malaysia di bulan April akan naik untuk pertama kalinya sejak enam bulan menjadi 1,55 juta ton karena produksi dan impor naik.
Namun, nilai ekspor produk minyak sawit Malaysia periode April turun 17,1% menjadi 1.103.093 ton dari 1.331.400 ton di bulan sebelumnya, jika mengacu kepada data dari Diler Kargo Societe Generale de Surveillance.
Penurunan harga CPO hari ini, dipicu oleh pergerakan harga minyak terkait karena bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Hari ini, pada pukul 06:53 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 105,94/barel. Turun 5,74% dari posisi penutupan hari sebelumnya. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) di banderol dengan harga US$ 103,09/barel atau anjlok 6,09%.
Harga minyak dunia tergelincir bersamaan dengan pasar saham di Asia karena kekhawatiran resesi global dan pembatasan kegiatan di China yang berdampak negatif karena permintaan minyak dunia ikut turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)