"Nadi" Pabrik Mulai Berdenyut, Harga Nikel Menyusut

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 May 2022 18:30
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melemah pada perdagangan hari ini setelah aktivitas produksi peleburan nikel mulai meningkat di tengah lockdown China.

Pada Kamis (5/5/2022) pukul 16.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 30.4425/ton, turun 0,7% dibandingkan harga penutupan kemarin.

"Untuk semua pembicaraan tentang penguncian Covid-19, aktivitas (peleburan) di China bertahan dengan baik pada bulan April," kata broker komoditas Marex dan SAVANT.

Kepala analisis Global Marex Guy Wolf mengatakan peningkatan harga selama berbulan-bulan tampaknya mulai mendorong produktivitas di pabrik peleburan. Sehingga jika tantangan logistik dapat diatasi, mungkin akan ada kelebihan bahan segera dikirim ke gudang perdagangan.

Di sisi lain, permintaan nikel terhambat oleh karantina wilayah (lockdown) di China imbas kenaikan kasus virus corona (Coronavirus Disease/Covid-19). China adalah konsumen nikel terbesar di dunia. Sehingga permintaan nikel dari China mampu mempengaruhi gerak harganya.

Aktivitas peleburan yang kembali aktif membuat persediaan nikel di gudang bursa logam London (LME) stabil di level 72.000-73.000 ton.

Pada bulan April, rata-rata persediaan nikel di LME tercatat 73.029 ton, hanya turun 1.742 ton. Padahal bulan-bulan sebelumnya persediaan nikel di gudang bisa turun 9.000 hingga 11.000 ton per bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular