Harga Nikel Longsor, Covid-19 Jadi Biang Kerok
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melemah pada perdagangan hari ini. Penyebabnya, perkembangan pandemi virus Corona (Covid-19) di China.
Pada Rabu (4/5/2022) pukul 16.21 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 30.730/ton, turun 0,79% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Perkembangan pandemi virus Corona (Covid-19) di China menjadi beban bagi laju harga nikel. Shanghai, pusat ekonomi dan bisnis Negeri Tirai Bambu, masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
Kini kekhawatiran akan lockdown merebak di Beijing. Pada 4-5 Mei 2022, otoritas kesehatan Beijing akan melakukan tes massal untuk mengetahui seberapa parah tingkat penyebaran virus Corona. Bahkan restoran di ibu kota Negeri Panda sudah tidak boleh melayani makan di tempat dan sejumlah blok apartemen dikarantina.
Masalahnya, China adalah salah satu konsumen dan importir nikel terbesar dunia. Lockdown tentu akan membuat permintaan energi berkurang sehingga mempengaruhi harga.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan nilai impor mencapai US$ 4,2 miliar pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)