Beli Emas saat Awal Puasa, Lebaran Terima THR?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 May 2022 07:00
Toko Emas Cikini Gold Center, Cikini, Jakarta Pusat (21/6/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Toko Emas Cikini Gold Center, Cikini, Jakarta Pusat (21/6/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi ini, Hari Raya Idul Fitri. Jika membeli emas pada awal Ramadan, apakah pada hari yang suci ini kita bisa ikut mendapat cuan?

Pada Senin (2/5/2022) pukul 05:56 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.897,25/troy ons. Naik tipis 0,04%.

Namun, kenaikan itu tidak membantu tren buruk yang tengah dilalui sang logam mulia. Kalau Anda membeli kontrak emas pada awal Ramadan lalu, maka hari ini akan merugi 1,04%.

Koreksi harga emas tidak lepas dari penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang April 2022, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 4,76%. Ini adalah penguatan bulanan terbaik sejak Januari 2015.

Harga emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam mata uang Negeri Adikuasa tersebut.

So, saat dolar AS menguat, emas jadi mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

"Pasar emas sedang mengalami aksi jual yang konsisten. Ini karena reli dolar AS," ujar Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets, seperti dikutip dari Reuters.

Keperkasaan dolar AS tidak lepas dari ekspektasi pasar terhadap normalisasi kebijakan moneter bank sentral The Federal Reserve/The Fed. Bukan sembarang normalisasi, tetapi pengetatan yang agresif.

Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menggelar rapat pada 4 Mei 2022. Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1% mencapai 99,6%.

fedSumber: CME FedWatch

Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, utamanya instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Ini membuat arus modal mengalir deras ke Negeri Stars and Stripes, sehingga tidak heran dolar AS begitu perkasa dan membuat emas tidak berdaya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular