Harga Nikel Merosot Hampir 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 29/04/2022 16:31 WIB
Foto: Infografis/ Ini Daftar Daerah di RI Penyimpan Harta Karun Nikel Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menguat 1,76%, menekan logam yang dibanderol dengan greenback termasuk nikel.

Pada Jumat (29/4/2022) pukul 16:02 WIB, harga nikel dunia tercatat US$ 32.675/ton, melemah 0,92% dibandingkan posisi kemarin.


Laju harga nikel dibebani oleh ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang mendorongdollar index (yang mengukur posisigreenbackdi hadapan enam mata uang utama dunia)melonjak 1,76% ptp dalam sepekan Saat ini dollar index tercatat di 103,036, tertinggi sejak 2002.

Apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga nikel. Sebab, nikel adalah aset yang dihargai dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka nikel jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan nikel turun, harga pun terkoreksi.

Meskipun lebih mahal, permintaan nikel diyakini masih akan bertumbuh. Permintaan nikel global diperkirakan meningkat menjadi 3,02 juta ton pada 2022 dari 2,78 juta ton pada 2021, menurut International Nickel Study Group (INSG).

Sementara, output nikel global diperkirakan akan meningkat menjadi 3,08 juta ton pada 2022 dari 2,61 juta ton tahun lalu. Hal ini karena peningkatan di Indonesia dan China, tambah INSG.

Sehingga neraca pasar nikel akan mencapai defisit 168.000 ton pada 2021 dan surplus 67.000 ton pada 2022, kata kelompok yang berbasis di Lisbon.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang