
Baru 3 Bulan, Laba Adaro Energy Sudah Tembus Rp 5,8 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan kinerja yang sangat moncer pada kuartal I-2022.
Baru tiga bulan berjalan, perseroan sudah membukukan laba bersih sebesar US$ 400,07 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.480 per US$).
Perolehan laba tersebut meroket 457,6% dibandingkan dengan US$ 71,75 juta laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (29/4/2022), Adaro Energy membukukan pendapatan usaha US$ 1,225 miliar pada kuartal I-2022, atau naik 77% secara tahunan, terutama karena kenaikan 86% pada harga jual rata-rata (ASP) secara year-on-year (yoy) berkat harga batu bara yang tinggi.
Beban pokok pendapatan pada kuartal I-2022 naik 24% yoy menjadi US$ 623 juta, terutama karena kenaikan beban royalti yang didorong oleh kenaikan ASP secara yoy.
Total biaya bahan bakar naik 64%, yang sejalan dengan kenaikan biaya bahan bakar per liter, walaupun konsumsi bahan bakar menurun secara yoy.
Perusahaan tetap mengutamakan efisiensi dan keunggulan operasional agar senantiasa menjadi mitra yang dapat diandalkan para pelanggan maupun pemangku kepentingan lainnya.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan, model bisnis perseroan yang solid dan terintegrasi tetap terbukti efektif.
"Kenaikan harga batu bara di kuartal ini, ditambah dengan keunggulan operasional perusahaan, membawa keuntungan bagi Adaro. Sehingga kami dapat mencatat profitabilitas yang tinggi pada kuartal I-2022. Kami membukukan EBITDA operasional US$ 755 juta dan laba inti US$ 484 juta, yang mencerminkan kekuatan operasi maupun laba. Kami akan terus berfokus pada keunggulan operasional dan berdisiplin dalam hal biaya maupun penggunaan modal," ujar Boy Thohir.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk membukukan EBITDA operasional sebesar US$ 755 juta, dan berhasil mempertahankan marjin EBITDA operasional yang kuat sebesar 62%.
Adapun laba inti untuk periode ini mencapai US$ 484 juta, atau naik 341% yoy. Laba inti tidak termasuk komponen non operasional setelah pajak sehingga mencerminkan kinerja tanpa efek akuntansi.
Dari sisi operasional, penjualan batu bara pada tiga bulan pertama 2022 tercatat turun 3% yoy menjadi 12,20 juta ton sementara produksi batu bara turun 6% yoy menjadi 12,15 juta ton, karena hujan lebat mempengaruhi aktivitas penambangan pada kuartal tersebut. Musim hujan pada kuartal pertama ini mempengaruhi operasi perusahaan.
Adapun terkait belanja modal bersih pada kuartal pertama mencapai US$ 70 juta, atau naik 73% yoy. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat.
Adaro Energy juga menghasilkan arus kas bebas yang solid sebesar US$ 352 juta pada kuartal pertama 2022, atau naik 237% yoy berkat kenaikan EBITDA operasional.
Dividen ADRO
Sebelumnya pada Kamis (27/4/2022), Adaro Energy menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2021 yang mencapai US$ 933 juta untuk keperluan tertentu.
Di mana, dari total laba bersih tersebut, sebesar US$ 650 juta atau 70% digunakan untuk membayar dividen tunai, yang terdiri dari US$ 350 juta sebagai pembayaran dividen interim dan sebesar US$ 300 juta sebagai pembayaran dividen final. Sedangkan, sisanya sebesar US$ 283 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.
"Kami dapat mencapai posisi saat ini berkat dukungan para pemegang saham. Memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham selalu merupakan salah satu komitmen kami, dan saat ini kami akan memenuhi komitmen tersebut dengan membagikan dividen tunai reguler sebesar US$ 650 juta untuk tahun 2021, di mana sebesar US$ 350 juta telah kami bagikan pada bulan Januari 2022 sebagai dividen interim dan sebesar US$ 300 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai final," ujar Boy Thohir.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Adaro Energy Ganti Nama Jadi Adaro Energy Indonesia
