Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditutup melesat dan menjadi salah satu top gainers pada perdagangan Kamis (28/4/2022). Investor merespons positif rilis laporan Bank Mandiri yang terbilang ciamik.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BMRI melonjak 8,81% ke Rp 8.950/unit. Nilai transaksi saham BMRI hari ini tergolong jumbo Rp 1,97 triliun, menjadi yang tertinggi di bursa.
Sementara, volume perdagangan saham BMRI tercatat mencapai Rp 221,58 juta saham.
Selain itu, investor asing juga berbondong-bondong memborong saham BMRI dengan nilai beli bersih (net buy) mencapai Rp 1,08 triliun di pasar reguler, juga terbesar di BEI hari ini.
Lonjakan harga saham hari ini membuat kinerja saham BMRI sepekan naik 7,83%, dalam sebulan melejit 13,65%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham BMRI telah melambung 27,40%.
Saat ini, kapitalisasi pasar BMRI tercatat mencapai Rp 417,67 triliun.
Sebelumnya, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 10 triliun pada kuartal pertama 2022, tumbuh 70% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bunga bersih tercatat mencapai Rp 20,48 triliun, naik 17,1% YoY.
Kinerja bisnis yang baik tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93% secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I 2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65% yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp 1.269,0 triliun atau tumbuh 7,42% YoY.
Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin' by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93% YoY menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0%. Jauh di atas rata-rata industri perbankan.
Realisasi gemilang ini berhasil mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp 1.734,1 triliun. Tumbuh sebesar 9,47% secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.
"Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital," terang Darmawan, Rabu (27/4).
Lewat inisiatif tersebut, Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37%, jauh di bawah rata-rata industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)