Laba PMMP Terbebani Krisis Kontainer
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), emiten pengolah makanan beku berbasis udang, berhasil mencatat kinerja positif selama 2021, dari sisi top line.
Mengutip dari Laporan Keuangan Audit Perseroan tahun 2021, PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 175,8 juta, meningkat sebesar 3,0% secara tahunan dari sebelumnya sebesar US$ 170,5 juta. Laba Kotor PMMP juga meningkat sebesar 15,7% secara YoY menjadi US$ 40,9 juta dari pencapaian tahun 2020 sebesar US$ 35,3 juta.
Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP menyampaikan selama 2021, Perusahaan telah berhasil menjalankan strategi bisnis utama, yakni meningkatkan porsi penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp.
"Pada 2021, kami berhasil meningkatkan porsi penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp. Porsi penjualan Cooked Shrimp berhasil mencapai 58% dan porsi penjualan Value Added Shrimp berhasil mencapai 22% dari total penjualan tahun 2021. Secara keseluruhan, total penjualan kedua produk ini meningkat selama 27% secara YoY," jelas Martin, Kamis (28/4/2022).
Total penjualan Cooked Shrimp tahun 2021 mencapai US$ 101,8 juta, meningkat sebesar 15,2% YoY dari pencapaian tahun 2020 sebesar US$ 88,3 juta. Selanjutnya, total penjualan Value Added Shrimp tahun 2021 mencapai US$ 39,2 juta, meningkat sebesar 37,7% YoY dari pencapaian tahun 2020 sebesar US$ 28,4 juta. Sebaliknya, total penjualan Raw Shrimp tahun 2021 mencapai US$ 34,6 juta, menurun 35,6% YoY dari pencapaian tahun 2020 sebesar US$ 53,7 juta.
Martinus menjelaskan, dengan adanya penerapan strategi bisnis ini, Perseroan mampu meningkatkan Marjin Laba Kotor Perseroan, secara signifikan dibandingkan tahun lalu.
"Marjin Laba Kotor kami pada tahun 2021, berhasil mencapai 23,3% atau meningkat sebesar 260bps dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 20,7%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp yang memiliki profitabilitas lebih baik dibandingkan produk Raw Shrimp," jelas Martinus.
Peningkatan penjualan selama tahun 2021 ini juga didukung oleh meningkatnya penjualan ekspor Perseroan, terutama ke Amerika Serikat, yang meningkat sebesar 5,1%, menjadi US$ 145,3 juta dari US$ 138,3 juta.
Di sisi lain, PMMP mampu mencetak laba operasi sebesar US$ 19,4 juta pada tahun 2021, menurun sebesar 9,9% dibandingkan dengan laba operasi Perseroan tahun 2020 sebesar US$ 21,5 juta. Selanjutnya, PMMP mencatatkan Laba Bersih sebesar US$ 9,3 juta pada tahun 2021 atau turun sebesar 13,0% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan tahun 2020 sebesar US$ 10,6 juta.
Christian Jonathan Sutanto, Sekretaris Perusahaan Perseroan menyampaikan penurunan profitabilitas Perseroan terutama di laba operasi dan laba bersih disebabkan oleh melonjaknya biaya pengiriman dan logistik akibat adanya kelangkaan kontainer selama tahun 2021.
"Total biaya pengiriman kami meningkat secara signifikan tahun lalu, yakni sebesar 95,0% YoY. Dengan hampir meningkat sebesar 2x lipat, kenaikan laba kotor kami belum mampu menutupi kenaikan biaya angkut tersebut. Hal ini yang menyebabkan Laba Operasi kami sedikit tergerus selama tahun 2021. Hal ini juga menyebabkan Laba Bersih kami juga tergerus pada tahun 2021, walaupun Perseroan mampu menurunkan beban bunga dari US$ 8,9 juta pada tahun 2020 menjadi US$ 8,5 juta pada tahun 2021," jelas Christian.
Namun, Christian menambahkan bahwa untuk tahun 2022, Perseroan optimis mampu mengembalikan meningkatkan profitabilitas Perseroan.
"Selain dengan terus menambah porsi penjualan Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp, kenaikan beban angkut ini juga sudah mulai di pass through kepada beberapa kontrak penjualan baru Perseroan. Di Amerika Serikat, sekarang sedang terjadi inflasi yang cukup tinggi pada beberapa bulan terakhir, sehingga harga penjualan kami juga mengalami kenaikan pada awal tahun 2022, dan kenaikan beban angkut ini sudah kami kalkulasikan kepada harga penjualan kami di kontrak-kontrak penjualan baru. Selain itu, harga jasa kontainer sudah juga mulai berangsur membaik dibandingkan tahun lalu, walaupun belum mencapai harga sebelum pandemi Covid-19," tambah Christian.
Di sisi lain, total aset Perseroan pada 2021 naik menjadi US$ 268 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar US$ 248 juta. Total ekuitas Perseroan juga meningkat dari US$ 73,6 juta menjadi US$ 64,8 juta. Total liabilitas PMMP meningkat menjadi US$ 195 juta pada akhir 2021 dari posisi akhir 2019 sebesar US$ 183 juta.
(RCI/dhf)