
Rupiah Lagi Garang, Dolar Singapura ke Bawah Rp 10.500 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kemarin sukses menguat tajam melawan rupiah dan bangkit dari level terendah 2022. Namun, pada perdagangan hari ini Selasa (26/4/2022) mata uang Negeri Merlion ini kembali turun ke bawah Rp 10.500/SG$.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 11:34 WIB dolar Singapura berada di Rp 10.498/SG$, melemah 0,16% di pasar spot.
Rupiah hari ini memang sedang garang, dolar Amerika Serikat (AS) saja dibuat kembali ke bawah Rp 14.400/US$.
Amerika Serikat dan China, dua raksasa ekonomi dunia terancam mengalami pelambatan ekonomi, pelaku pasar kembali masuk ke obligasi yang merupakan aset aman (safe haven).
Yield obligasi AS (Treasury) pun menurun, tenor 10 tahun pada perdagangan Senin turun 8,66 basis poin.
Penurunan tersebut tentunya bisa meredakan tekanan yang dialami SBN dalam beberapa pekan terakhir. Ada peluang aliran modal asing kembali masuk ke dalam negeri yang bisa membuat SBN menguat.
Rupiah juga akan mendapat tenaga jika terjadi capital inflow di pasar obligasi.
Sementara itu, rilis data inflasi mampu menahan penurunan dolar Singapura. Bahkan kemarin membuatnya melesat 0,45%.
Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Kementerian Perdagangan dan Industri (MIT) kemarin melaporkan inflasi di bulan Maret melesat 5,4% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 4,3% (yoy), dan menjadi yang tertinggi sejak April 2012.
Sementara itu inflasi inti yang tidak memasukkan sektor akomodasi dan biaya transportasi melesat 2,9% (yoy) dari bulan sebelumnya 2,2% (yoy). Kenaikan tersebut lebih tinggi dari hasil survei Bloomberg terhadap para ekonom sebesar 2,5%, dan tertinggi sejak Maret 2012.
Dengan kenaikan inflasi tersebut, MAS diperkirakan akan kembali mengetatkan kebijakan moneter di bulan Oktober.
"Data inflasi ini menggarisbawahi perlunya MAS bertindak agresif dengan melakukan pengetatan moneter ganda (di awal April), dan juga menjelaskan ruang untuk kenaikan selanjutnya (pada bulan Oktober) belum ditutup," kata Selena Ling, kepala ekonom di OCBC Bank, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (25/4/2022).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
