
Rupiah Juara, Indeks Dolar AS Jeblok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berbalik arah menjadi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (26/4/2022), setelah kemarin Mata Uang Garuda tertekan cukup dalam oleh penguatan si greenback.
Melansir data dari Refinitiv, Mata Uang Tanah Air membuka perdagangan menguat 0,14% di Rp 14.435/US$. Kemudian, rupiah melanjutkan penguatannya sebanyak 0,35% ke Rp 14.405/US$ pada pukul 11:00 WIB.
Kemarin, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI akan meninjau rencana normalisasi kebijakan moneter dari Mei hingga Juni dan akan menilai risiko apapun terhadap prospek inflasi jika pemerintah mengubah harga energi dan subsidi.
BI telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah sampai melihat tanda-tanda tekanan pada inflasi inti dan sebelumnya mengatakan tingkat suku bunga hanya akan ditinjau pada kuartal ketiga.
Dalam wawancara pada hari Senin (25/4), Warjiyo mengatakan bahwa pembuat kebijakan fiskal akan bertemu dengan komite anggaran parlemen untuk meninjau anggaran 2022 antara Mei hingga Juni, BI akan memantau apakah pemerintah memilih untuk menaikkan harga bensin, LPG dan tarif listrik untuk mengendalikan subsidi.
Setelah itu, BI dapat menghitung dengan lebih baik dampak kebijakan fiskal tersebut terhadap inflasi dan dapat memutuskan apakah BI masih bermain dengan rencana normalisasi kebijakan atau perlu bergerak.
"Jika pemerintah memutuskan untuk mempertahankan harga energi tidak berubah dan meningkatkan anggaran subsidi, BI dapat menaikkan suku bunga pada kuartal keempat untuk mengantisipasi tekanan harga 2023. Namun, jika harga energi dinaikkan, kemungkinan besar BI akan bergerak lebih cepat," tutur Warjito dikutip dari Reuters.
Dia juga menambahkan akan mulai dengan Reserve Requirement Ration (RRR) dan selanjutnya akan mempertimbangkan tingkat suku bunga acuannya dan akan mempertimbangkan untuk menggabungkan kenaikan RRR dengan penjualan beberapa kepemilikan obligasi pemerintah tergantung pada pergerakan pasar.
Selama pandemi, BI memangkas suku bunga total 150 basis (bps) poin dan menyuntikkan miliaran dolar ke dalam sistem keuangan, termasuk dengan memulai langkah-langkah monetisasi utang.
Pihaknya sudah memiliki rencana kenaikan RRR total 300 bps antara Maret hingga September.
Tingkat inflasi utama Indonesia adalah 2,64% pada bulan Maret, sedangkan tingkat inflasi inti adalah 2,37%, keduanya berada dalam kisaran target BI 2% hingga 4%.
Penguatan rupiah pada hari ini ditopang oleh performa indeks dolar AS yang melemah terhadap 6 mata uang dunia. Pukul 11:00 WIB, terpantau dolar AS kembali melemah sebanyak 0,20% ke level 101,546.
Penguatan rupiah sudah terindikasi pada pasar Non-Deliverable Forward (NDF) jika dibandingkan dengan performanya pada perdagangan kemarin (25/4) dengan hari ini.
Periode | Kurs Senin (25/4) pukul 15:17 WIB | Kurs Selasa (26/4) pukul 11:04 WIB |
1 Pekan | Rp14.443,0 | Rp14.377,8 |
1 Bulan | Rp14.465,0 | Rp14.407,0 |
2 Bulan | Rp14.471,0 | Rp14.440,0 |
3 Bulan | Rp14.501,1 | Rp14.480,0 |
6 Bulan | Rp14.605,0 | Rp14.568,3 |
9 Bulan | Rp14.699,8 | Rp14.667,0 |
1 Tahun | Rp14.788,7 | Rp14.761,0 |
2 Tahun | Rp15.329,5 | Rp15.257,1 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer