
Kalau Melihat Ramalan Teknikal, IHSG Masih Rawan Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa dibilang cukup volatil pada perdagangan kemarin, Senin (25/4/2022).
IHSG sempat terperosok dan ambruk 1,2% lebih di awal perdagangan. Namun adanya inflow dana asing menjadi katalis positif yang mampu mendorong indeks saham acuan nasional tersebut memangkas pelemahan.
IHSG mengakhiri perdagangan dengan koreksi tipis 0,13% di level 7.215,98. Kinerja IHSG ini mengantarkan bursa nasional sebagai runner up di kawasan Asia Pasifik dan hanya kalah dari bursa Filipina yang mencatatkan apresiasi 0,32%.
Lantas, bagaimana pergerakannya untuk hari ini? Simak ulasan teknikal IHSG untuk perdagangan hari ini, Selasa (26/4/2022).
Pergerakan IHSG dianalisa berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG kemarin dan indikator BB, tampak bahwa indeks masih bergerak di rentang support dan resistance terdekat.
Namun ekor dari pola candle IHSG yang panjang mencerminkan volatilitas transaksi yang tinggi.
Selanjutnya pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI cenderung turun ke level 59,01 yang cenderung menunjukkan indikasi penguatan momentum jual.
Dari sisi indikator lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai tampak akan memotong garis EMA 26 dari atas yang dapat mencerminkan adanya potensi pembalikan arah dari uptrend-nya.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 7.165. Apabila level ini berhasil tertembus, level support IHSG selanjutnya berada di 7.100.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000