
Harga Nikel Turun Nyaris 1%, Gara-gara China Sih...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia turun pada perdagangan hari ini karena penyebaran Covid-19 di China semakin parah membuat kebijakan pengetatan terus berlanjut. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi permintaan.
Pada Senin (25/4/2022) pukul 15:15 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 32.800/ton, turun 0,93% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.
Sudah beberapa hari kasus di China ini mengalami peningkatan, makanya pihak China melakukan penguncian ketat (lockdown) di daerah tersebut. China mulai mengalami lonjakan kematian yang signifikan akibat Covid-19. Di pusat perekonomian negara itu, Shanghai misalnya, otoritas melaporkan 39 kematian baru pada Minggu (24/4/2022).
Shanghai sendiri sudah mengumumkan kematian pertamanya pada 18 April. Saat ini, angka infeksi masih berada di kisaran 20 ribu kasus per hari, gabungan bergejala dan asimtomatik.
Padahal kota itu sudah dikunci (lockdown) sejak awal bulan. Bahkan penguncian masih terus berlanjut hingga kini.
Angka ini membuat pemerintah regional di Negeri Tirai Bambu mulai waspada. Di ibu kota China, Beijing, pejabat mulai menyuarakan langkah pengetatan setelah menemukan 22 kasus Covid-19 pada Sabtu.
Lockdown di China membuat para pelaku pasar khawatir terhadap permintaan nikel dunia. Maklum, China adalah konsumen nikel terbesar dunia, mencapai 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!