Wuih! Ada yang Beli Saham Emiten Sandiaga Uno Rp 3 T Lebih

Tri Putra, CNBC Indonesia
25 April 2022 13:22
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai jumbo pada perdagangan hari ini, Senin (24/4/2022).

Data perdagangan mencatat, saham yang masih terafiliasi dengan Grup Saratoga yang digawangi oleh Sandiaga Uno, TBIG dibeli asing di pasar negosiasi di harga Rp 3.200/unit sebanyak 10.259.455 lot yang mewakili sekitar 4,53% dari total saham outstanding TBIG.

Nilai transaksi negosiasi di saham TBIG mencapai Rp 3,28 triliun. Dalam transaksi tersebut asing bertindak sebagai pembeli sementara investor domestik bertindak sebagai penjual.

Adanya transaksi beli asing di pasar nego atas saham TBIG turut mengerek transaksi pada perdagangan hari ini dan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 3,37 triliun di seluruh pasar.

Merespons adanya transaksi negosiasi jumbo tersebut, harga saham TBIG terpantau menguat 1,98% dan ditutup di level Rp 3.090/unit hingga sesi I berakhir.

Pada perdagangan intraday, saham TBIG ditransaksikan sebanyak 2.232x di rentang harga terendah Rp 3.040/unit dan tertinggi di Rp 3.120/unit.

Sebagai informasi, saham TBIG saat ini dikuasai oleh SRTG lewat anak usahanya yaitu PT Wahana Anugerah Sejahtera sebesar 34,23% dan Provident Capital 22,22%.

Belum lama ini perusahaan tower terbesar di AS yakni American Tower (ATC) dirumorkan bakal melakukan akuisisi TBIG dan melaksanakan proses tender offer.

ATC berencana untuk menjadi pemegang saham mayoritas di TBIG dengan total kepemilikan sebesar 73,19% secara bertahap. Apabila pemegang saham lama melepas kepemilikannya lewat tender offer, maka bisa dikatakan ini bisa menjadi salah satu exit strategy untuk SRTG.

Untuk diketahui, TBIG berhasil membukukan kinerja yang solid di sepanjang tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (21/3/2022), pendapatan TBIG meningkat 15,99% secara tahunan atauyear-on-year(yoy), dari Rp 5,33 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 6,18 triliun pada 2021.

Bersamaan dengan meningkatnya pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 1,47 triliun, dari Rp 1,09 triliun pada tahun sebelumnya.

Meski beban meningkat, laba kotor perseroan juga tercatat naik di 2021. Emiten berkode saham TBIG ini membukukan laba kotor sebesar Rp 4,7 triliun, naik 11,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,23 triliun.

Meningkatnya laba bruto perseroan ini turut mengerek laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 1,55 triliun di 2021. Jumlah ini naik 53,42% dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 1 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Rp 826 M, Tumbuh 25%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular