Lapor Pak Jokowi, Rupiah Jeblok ke Level Terlemah 8 Bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 April 2022 13:08
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain itu memburuknya sentimen pelaku pasar semakin membuat rupiah yang merupakan mata uang emerging market semakin terpuruk.

Bursa saham Asia pada hari ini jeblok menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) Jumat waktu setempat. Indeks Dow Jones jeblok hingga lebih dari 2,8% ke 33.811,4, menjadi hari terburuk sejak 28 Oktober 2020. Sepanjang pekan lalu, Dow Jones merosot 1,9% dan mencatat penurunan 4 minggu beruntun. Bahkan dalam 11 minggu terakhir, Dow Jones turun sebanyak 9 kali.

Kemudian indeks S&P 500 juga jeblok 2,77% ke 4.271,78, dalam sepekan merosot 2,8%. S&P 500 tercatat melemah 3 pekan beruntun. Indeks teknologi Nasdaq merosot 2,55% ke 12.839,29, dan dalam sepekan merosot 3,8%.

Sementara itu dari, Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 1,28%, Hang Seng Hong Kong ambruk 2,48%, Shanghai Composite China ambrol 1,74%, Straits Times Singapura merosot 0,88%, dan KOSPI Korea Selatan tergelincir 1,02%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot hingga 1,2% sebelum terpangkas dan mengakhiri sesi I di 7.215,47 atau melemah 0,14% saja.

Saat bursa saham global sedang terpuruk, investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) meski tidak besar, hanya Rp 76 miliar.

Sepanjang tahun ini net buy asing tercatat lebih dari Rp 46,74 triliun. Capital inflow di pasar saham tersebut mampu mengimbangi outflow di pasar obligasi lebih dari Rp 47 triliun, yang membuat rupiah stabil sepanjang 2022 sebelum terpuruk pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular