
Pandemi Melanda, Sepuluh Negara Ini Tetap Kaya!

6. Uni Emirat Arab
Penduduk UEA sangat menikmati kekayaan yang cukup besar. Selain itu, negara tersebut juga menjadi pusat arsitektur Islam tradisional bercampur dengan pusat perbelanjaan yang mewah, dan pekerja yang mendapatkan gaji bebas pajak.
Perekonomian Uni Emirat Arab di luar sektor hidrokarbon yang secara tradisional dominan, pariwisata dan konstruksi, serta perdagangan dan keuangan, adalah industri-industri besar di negara ini. Pandemi juga sempat membuat negara ini, yakni penurunan harga minyak mentah. Nama pemulihan harga minyak mentah, telah kembali juga hingga Maret 2022.
7. Norwegia
Norwegia merupakan produsen minyak bumi utama Eropa barat, yang menjadi keuntungan negaranya selama beberapa dekade dari kenaikan harga. Pandemi membuat harga jatuh pada awal 2020, pada kuartal kedua tahun itu, Norwegia turun sebesar 6,3%, penurunan terbesar dalam setengah abad.
Kemudian, pada 2021, berhasil mendapatkan kembali sebagian besar penurunan selama bulan-bulan sebelumnya, dengan tumbuh secara keseluruhan sekitar 3%. Orang Norwegia memiliki dana kekayaan negara senilai $1,3 triliun. Angka PDB per kapita yang tinggi itu mencerminkan kesejahteraan finansial masyarakat.
8. Amerika Serikat
Banyak warga Amerika Serikat yang kehilangan pekerjaan dan bisnis di era pandemi. Namun, bagi mereka yang berada di populasi terbatas dengan penghasilan lebih dari US$ 60.000 setahun masih bisa bekerja dari rumah dan melakukan investasi saham mereka sehingga nilainya tumbuh.
Menurut Institute for Policy Studies, pada Maret 2020 dan April 2021, kekayaan kolektif 719 miliarder Amerika melonjak US$ 1,62 triliun, atau 55%, dari US$ 2,95 triliun menjadi US$ 4,56 triliun.
9. Makau
Dulunya negara ini merupakan koloni Kekaisaran Portugis, sejak industri game diliberalisasi pada tahun 2001, wilayah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok ini mengalami pertumbuhan kekayaan yang luar biasa.
Dengan populasi lebih dari 600.000, dan lebih dari 40 kasino tersebar di wilayah sekitar 30 kilometer persegi, semenanjung sempit di selatan Hong Kong ini adalah mesin penghasil uang.
10. Brunei Darussalam
Brunei menjadi negara Asia Tenggara yang berhasil masuk daftar 10 negara terkaya di dunia. Kekayaannya berasal dari cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar. Diperkirakan kekayaannya ada sekitar $28 miliar, lebih dari 50 kali lipat kekayaan Ratu Elizabeth dari Inggris.
Lalu, bagaimana dengan nasib Indonesia?
Jika mengacu pada data Bank Dunia, Indonesia berada di urutan 97 dengan nilai PDB/kapita sebesar US$ 12.068,24 pada 2020, turun 1,975% dari angka 2019 senilai US$ 12.311,5/kapita.
Urutan Indonesia tersebut sangatlah jauh jika dibandingkan dengan Singapura dan Brunei Darussalam yang masuk di daftar 10 negara terkaya di dunia di era pandemi.
Faktor populasi menjadi penyebabnya. Secara absolut, total nilai PDB mereka jauh lebih kecil dari Indonesia yakni hanya US$ 501,8 miliar (Thailand), US$ 340 miliar (Singapura), US$ 336,7 miliar (Malaysia), dan US$12 miliar (Brunei). Bandingkan dengan nilai PDB kita yang pada periode sama (2020) mencapai US$ 1.058 triliun.
Hanya saja, karena populasi Indonesia sangat besar, maka nilai PDB yang jumbo itupun terpecah menjadi tipis karena faktor pembaginya yang sangat besar. Populasi Indonesia pada periode sama mencapai 237,5 orang, sementara Thailand, Malaysia, Singapura hanya 69,8 juta, 32,37 juta dan 5,69 juta.
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]