MSCI Indonesia Ditinjau Ulang, Saham-Saham Ini Bisa Masuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Morgan Stanley Capital International (MSCI Inc) akan meninjau ulang MSCI Indonesia Index yang akan berlaku mulai 1 Juni 2022. Kriteria penambahan atau penghapusan MSCI Indonesia Index ini ditentukan oleh tingkat likuiditas dan free float-adjusted market capitalization (FFMC).
Secara keseluruhan FFMC pada indeks ini mencakup 56,8% dari FFMC IHSG. MSCI Inc akan melakukan pengumuman perusahaan yang masuk pada pertengahan Mei 2022.
Berdasarkan riset Trimegah Sekuritas, ada beberapa perusahaan yang berpotensi masuk MSCI Indonesia Index. Beberpa perusahaan ini adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Ketiganya memiliki FFMC senilai US$ 2,8 miliar dengan likuiditas US$ 8,6 juta per harinya. Hingga akhir April 2022, menunjukkan likuiditas yang konsisten dalam satu tahun terakhir.
Bukan hanya itu, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Meski demikian ketiga perusahaan ini masih terbilang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga dinilai terlalu dini untuk masuk MSCI Indonesia Index.
Emiten lainnta yang berpotensi untuk masuk ada, BRMS, BEBS, PGAS, PTBA, MIKA, dan EXCL. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sebagai anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini juga berpotesi masuk dalam indeks tersebut.
BRMS telah mencatat FFMC senilai US$ 1 miliar meski harus dilihat lebih lama lagi, dengan harga saham yang secara year to date (YTD) melesat 86%.
Sementara BEBS, PGAS, PTBA, MIKA, dan EXCL memiliki FFMC di level US$ 1 miliar. Saat ini hanya ada 23 konstituen dalam MSCI Indonesia Index. Padahal pada 2017, ada 31 konstituen yang masuk dalam indeks. Adapun beberapa saham yang dikejar untuk mencapai kriteria MSCI: BRMS, BEBS, PGAS, PTBA, MIKA, EXCL.
[Gambas:Video CNBC]
Dari Amman Mineral, Agus Projosasmito Kini Jadi Dirut BRMS
(rah/rah)