Top Gainers-Losers

Saham Milik Boy Thohir ADMR Masuk Top Losers Nih!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 April 2022 07:10
ilustrasi Bursa
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Di posisi pertama terdapat saham emiten pengelola bar dengan nama Lucy in The Sky yang juga dimiliki oleh artis Wulan Guritno, yakni PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY). Saham LUCY ditutup ambruk hingga 9,48% ke level harga Rp 105/saham.

Nilai transaksi saham LUCY pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 2,99 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 28,46 juta lembar saham.

Belum diketahui mengapa saham LUCY menjadi top losers kemarin. Tetapi jika dilihat dari pergerakan sahamnya dan volume transaksinya yang cukup besar, hal ini dapat membuat saham LUCY terbawa ke jajaran saham top losers.

Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten konstruksi infrastruktur yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) yang harganya ambruk hingga 6,99% ke posisi harga Rp 173/saham. Saham DGIK pun terkena level auto rejection bawah (ARB).

Nilai transaksi saham DGIK kemarin mencapai Rp 7,45 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 42,46 juta lembar saham. Investor asing melepas saham DGIK sebanyak Rp 186,16 juta di pasar reguler.

Selain LUCY dan DGIK, adapula saham emiten batu bara yakni PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang harganya ambles 6,86% ke level Rp 12.900/saham.

Nilai transaksi saham HRUM kemarin mencapai Rp 200,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 14,99 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham HRUM sebanyak Rp 34,06 miliar di pasar reguler.

Selain HRUM, emiten batu bara lainnya yang juga sekaligus anak usaha dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) pun masuk ke dalam jajaran top gainers kemarin.

Saham ADMR ditutup ambrol 6,81% ke posisi Rp 2.600/saham. Nilai transaksi saham ADMR kemarin mencapai Rp 513,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 188,85 juta lembar saham. Investor asing juga mengoleksi saham ADMR sebanyak Rp 35,91 miliar di pasar reguler.

Setelah sahamnya melesat hingga 2.890% sejak IPO hingga Rabu lalu, investor mulai melepasnya karena dinilai harganya sudah cukup tinggi, sehingga saham ADMR masuk ke jajaran top losers dinilai masih wajar.

Saham yang dikuasai oleh emiten batu bara milik pengusaha sekaligus kakak dari Menteri BUMN yakni Garibaldy 'Boy' Thohir ini mengawali debutnya sebagai perusahaan go-public pada 3 Januari 2022.

Saham ADMR ditawarkan seharga Rp 100/unit saat IPO. Namun pada penutupan perdagangan Rabu lalu, harganya ditutup di Rp 2.990/unit. Artinya sejak IPO hingga Rabu lalu, saham ADMR telah melesat hingga 2.890%.

Secara nominal, harga saham ADMR sudah mendekati harga saham induknya yaitu ADRO yang ditutup di level Rp 3.270/unit pada perdagangan kemarin.

Bahkan secara nilai kapitalisasi pasar (market cap), saham ADMR sudah melampaui market cap ADRO. Hingga kemarin, market cap ADMR berada di Rp 106 triliun, sedangkan ADRO di Rp 105 triliun. Hanya beda 1 triliun saja.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular