Top Gainers Sesi I

Bareng NZIA, Saham Emiten RS Anak Bos Wilmar Jadi Top Gainers

adf, CNBC Indonesia
21 April 2022 12:32
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) dan emiten pengelola rumah sakit Murni Teguh Hospitals, PT Murni Sadar Tbk (MTMH) memuncaki daftar top gainers pada penutupan sesi I, Kamis (21/4/2022).

Sementara, mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,50% ke 7.263,78 dengan nilai transaksi Rp 9,50 triliun dan volume perdagangan 12,67 miliar saham.

Berikut 5 saham top gainers siang ini (21/4).

  1. Nusantara Almazia (NZIA), naik +19,54%, ke Rp 208/unit

  2. Murni Sadar (MTMH), +13,75%, ke Rp 1.820/unit

  3. Adhi Commuter Properti (ADCP), +9,46%, ke Rp 81/unit

  4. AKR Corporindo (AKRA), +8,56%, ke Rp 1.015/unit

  5. Trisula Textile Industries (BELL), +8,54%, ke Rp 89/unit

Saham NZIA melesat 19,54% ke Rp 208/unit. Kemarin saham ini tiba-tiba melompat tinggi hingga batas auto rejection atas (ARA) 34,88%.

Lonjakan tiba-tiba bak roller coaster saham NZIA tidak hanya kali ini terjadi.

Sebelumnya, pada awal Maret 2022, saham NZIA sempat melambung tinggi hingga ke Rp 192/unit pada 7 Maret dari posisi 1 Maret di Rp 127/unit. Walaupun, memang investor kembali ramai-ramai melego saham ini hingga ke Rp 137/unit pada 15 Maret 2022.

Saham MTMH juga melesat 13,75% di hari kedua melantai di bursa. Pada debut perdana Rabu kemarin (20/4), saham ini melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25,00%.

Sebelumnya, Murni Sadar menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp 1.280 per saham.

Perseroan menawarkan 254.022.800 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham, atau mewakili 12,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.

Dengan demikian, jumlah penawaran umum adalah sebesar Rp 325.149.184.000 (Rp 325,15 miliar).

Dari dana tersebut, sekitar Rp 181 miliar akan digunakan untuk dua hal, pertama Rp 20 miliar untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha termasuk untuk rumah sakit baru di Bandung (Rumah Sakit Murni Teguh Bandung).

Kedua, Rp 161 miliar untuk kebutuhan modal kerja termasuk untuk pembayaran biaya sewa untuk gedung Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.

Selanjutnya, dana IPO sisanya akan dipinjamkan kepada Perusahaan Anak yakni PT Murni Sadar Kasih Abadi (MSKA).

Untuk diketahui, PT Murni Sadar Tbk (MTMH) semula dimiliki oleh keluarga Sitorus. Salah satu pemegang saham utama dengan kepemilikan besar adalah Jacqueline Sitorus yang sebelum IPO menguasai 24,11% dan setelah IPO berkurang menjadi 21,15%.

Melansir Kuhuni.com, Jacqueline Sitorus merupakan anak taipan kelapa sawit Martua Sitorus, yang diketahui lahir di Medan tahun 1987. Martua Sitorus adalah salah satu pendiri dan terkait dengan perusahaan sawit dan produsen minyak goreng Wilmar.

Meski demikian pihak pengendali dan ultimate beneficial owner (pemilik manfaat akhir) dari Murni Sadar dipegang oleh presiden komisaris perusahaan Tjhin Ten Chun yang memiliki kepemilikan langsung 3,44% sebelum IPO dan kepemilikan tidak langsung sebesar 19,30% melalui PT Sumatera Teknindo.

Artinya, secara kepemilikan, putri Martua Sitorus menguasai lebih besar saham perusahaan. Tjhin Ten Chun juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Jacqueline Sitorus yang mana tantenya yakni DR. dr. Mutiara, MHA, MKT merupakan istri dari Tjhin Ten Chun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular