Analisis Teknikal Sesi II

Menanti Tuah Asing Mengantar IHSG ke Level 7.300

Tri Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 21/04/2022 12:18 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,5% dan berada di level 7.263,78 hingga sesi I perdagangan Kamis (21/4/2022) berakhir.

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dibuka. Indeks sempat mencapai level tertinggi intraday di 7.291,61.

Aliran modal asing yang masuk ke pasar ekuitas domestik juga terbilang jumbo. Sampai sesi istirahat siang saja, asing terpantau net buy senilai Rp 1,05 triliun di pasar reguler.


Bursa saham Asia cenderung bergerak variatif hingga siang ini. Indeks Hang Seng dan Shanghai Composite kompak melemah dengan koreksi lebih dari 1,5%.

Sementara itu indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan dengan apresiasi mencapai 1,12%.

Sedangkan dari bursa New York, tiga indeks saham acuan Wall Street ditutup variatif semalam. Indeks Dow Jones naik 0,71% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing melemah 0,06% dan 1,22%.

Setelah berhasil bertahan di zona hijau sepanjang sesi I, bagaimana prospek pergerakan IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisa Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks cenderung bergerak di area support dan resisten terdekat dengan membentuk pola candle doji.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Indikator RSI cenderung naik dan terakhir RSI berada di level 58 dan belum menunjukkan level jenuh jualnya.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Sementara itu dari sisi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 sudah kembali memotong garis EMA 26 dan bar histogram berada di wilayah positif.

Jika melihat indikator teknikal, tampaknya IHSG masih berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu. Indeks berpotensi menguji level support terdekat di 7.238 dan resisten terdekat di 7.292.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"