Kehabisan Bensin, Harga Nikel Turun Usai 'Ngebut' 4 Hari

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 20/04/2022 15:52 WIB
Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Reli selama empat hari beruntun terhenti, harga nikel terpantau melemah pada perdagangan hari ini.

Pada Rabu (20/4/2022) pukul 15:27 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 33.565/ton, turun 0,6% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Namun demikian, laju harga nikel masih dibayangi sentimen positif dari susutnya persediaan nikel dunia. Persediaan di gudang yang dipantau LME terus menyusut. Per 14 April 2022, stok nikel tercatat 72.534 ton. Jumlah tersebut telah turun 28.722 ton atau 26% sejak awal tahun (year-to-date/ytd). Jika dibandingkan dengan puncaknya pada April 2021, stok nikel LME telah susut 73%

Sementara itu, kendala pasokan juga menimpa China, negara konsumen dan pengolah nikel terbesar di dunia. Penyebab persediaan di China turun karena hambatan pengiriman dari Filipina akibat cuaca. Meskipun sudah memasuki penghujung musim hujan,tetapi pengiriman belum stabil.

China sebagai pengolah nikel mendapatkan masalah pasokan dari larangan ekspor bijih nikel Indonesia dan macetnya impor bijih nikel dari Filipina. Meskipun China masih bisa mengolah nikel di Indonesia, tapi kehilangan nikel olahan dari Rusia membebani pasokan dunia.

Nikel olahan yang diproduksi oleh Rusia pada 2021 tercatat 185,2 ribu ton berdasarkan data Fitch Solution. Terbesar kedua di dunia setelah China. Sementara itu produksi nikel olahan Indonesia tercatat 65,9 ribu ton.

Sehingga pasokan nikel dunia terancam tetap menyusut tahun ini di tengah permintaan dari stainless steel dan juga kebutuhan untuk baterai kendaraan listrik (EV).

Nikel olahan adalah nikel setengah jadi yang jadi bahan baku untuk industri setelah dilebur dari bijih nikel. Saat pasokan nikel terbatas, maka harga nikel akan melonjak karena kelangkaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang