Indeks Dolar AS Sedang Turun, Rupiah Kok Ikutan Lemah?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 April 2022 15:23
Dollar
Foto: Freepik

Bank sentral AS (The Fed)  yang akan agresif menaikkan suku bunga di tahun ini terus membuat indeks dolar AS menanjak. Sebelum mengalami koreksi hari ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut menembus level 101, tertinggi sejak Maret 2020. Meski demikian, nyatanya pelaku pasar justru mengurangi posisi beli spekulatif dolar AS.

Berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission (CFTC), pada pekan yang berakhir 5 April posisi beli bersih (net long) dolar AS mengalami penurunan nyaris US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,7 triliun (kurs Rp 14.350/US$) menjadi US$ 14,13 miliar.

Data terbaru menunjukkan posisi net long tersebut kembali menurun, pada pekan yang berakhir 12 April menjadi US$ 13,22 miliar.

Artinya, sudah 2 pekan beruntun para spekulan mengurangi posisi beli dolar AS, padahal The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada bulan depan.

Berkurangnya posisi spekulatif tersebut menjadi indikasi meski The Fed akan agresif menaikkan suku bunga, tetapi sebagian pelaku pasar melihat dolar AS tidak akan menguat terlalu jauh.

Hal tersebut membuat dolar AS masih belum mampu mencatat penguatan besar melawan rupiah sepanjang tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular