Stok Makin 'Sekarat', Harga Nikel Naik Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel menguat pada perdagangan sore hari ini di tengah ketatnya persediaan yang terus turun.
Pada Selasa (19/4/2022) pukul 15:55 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 33.330/ton, naik 0,47% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan di gudang yang dipantau LME terus menyusut. Per 14 April 2022, stok nikel tercatat 72.600 ton. Jumlah tersebut telah turun 28.656 ton atau 25,46% sejak awal tahun (year-to-date/ytd). Jika dibandingkan dengan puncaknya pada April 2021, stok nikel LME telah susut 72,56%.
Sementara itu, Per Jumat (15 April) persediaan bijih nikel di pelabuhan China turun 163.000 ton basah (wet metric ton/wmt) dari pekan sebelumnya menjadi 5,57 juta wmt dengan total kandungan Ni mencapai 1.300 ton.
Total persediaan di tujuh pelabuhan utama di seluruh China mencapai 2,35 juta wmt. Jumlahnya turun 93.000 wmt dari pekan sebelumnya.
Penyebab persediaan di China turun karena hambatan pengiriman dari Filipina akibat cuaca. Meskipun sudah memasuki penghujung musim hujan, tetapi pengiriman belum stabil.
China sebagai pengolah nikel mendapatkan masalah pasokan dari larangan ekspor bijih nikel Indonesia dan macetnya impor bijih nikel dari Filipina. Meskipun China masih bisa mengolah nikel di Indonesia, tapi kehilangan nikel olahan dari Rusia membebani pasokan dunia.
Nikel olahan yang diproduksi oleh Rusia pada 2021 tercatat 185,2 ribu ton berdasarkan data Fitch Solution. Terbesar kedua di dunia setelah China. Sementara itu produksi nikel olahan Indonesia tercatat 65,9 ribu ton.
Sehingga pasokan nikel dunia terancam tetap menyusut tahun ini di tengah permintaan dari stainless steel dan juga kebutuhan untuk baterai kendaraan listrik (EV).
Nikel olahan adalah nikel setengah jadi yang jadi bahan baku untuk industri setelah dilebur dari bijih nikel. Saat pasokan nikel terbatas, maka harga nikel akan melonjak karena kelangkaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)