Merosot Terus, Kurs Dolar Australia Makin Murah!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 April 2022 13:50
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia kembali turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (18/4/2022). Dalam 9 hari perdagangan, dolar Australia sudah turun sebanyak 8 kali. Neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencetak surplus membuat rupiah perkasa pada hari ini.

Pada pukul 12:06 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 10.552/AU$ melemah 0,54% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi tersebut sudah turun cukup jauh ketimbang awal bulan ini yang nyaris menembus Rp 11.000/AU$.

Saat ini, dolar Australia berada di level terendah dalam satu bulan terakhir.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia bulan lalu adalah US$ 21,97 miliar. Tumbuh 32,02% dibandingkan Februari 2022 (month-to-month/mtm) dan 30,85% dibandingkan Maret 2021 (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, BPS mengungkapkan nilai ekspor Maret 2022 adalah US$ 26,5 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 4,53 miliar.

Surplus ini adalah yang ketiga terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Hanya kalah dari Oktober 2021 (US$ 5,74 miliar) dan Agustus 2021 (US$ 4,75 miliar).

Indonesia sudah membukukan surplus neraca perdagangan sejak April 2020, atau selama 23 bulan terakhir. Ini baru kali pertama terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rekor surplus perdagangan tanpa putus kali terakhir terjadi pada Agustus 2008-Juni 2010 yang juga berlangsung selama 23 bulan. Kala itu Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Neraca perdagangan yang terus mengalami surplus membantu transaksi berjalan (current account) Indonesia mampu membukukan surplus di tahun 2021.

Surplus transaksi berjalan tersebut menjadi kunci stabilnya rupiah, bahkan bisa menguat sebab mencerminkan arus devisa yang bertahan lama di dalam negeri, tidak seperti transaksi modal dan finansial yang gampang datang dan pergi.

Untuk saat ini, transaksi modal dan finansial masih mencatat kinerja apik, khususnya di pasar saham. Data pasar menunjukkan sepanjang pekan lalu investor asing melakukan beli bersih sekitar Rp 5,3 triliun, dan sepanjang tahun ini lebih dari Rp 41 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular