Top Gainers-Losers

HOPE Jadi Saham Paling Cuan, SUPR Konsisten Paling Boncos

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
18 April 2022 07:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten menara telekomunikasi yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menjadi saham top losers pertama pada Kamis pekan lalu. Saham SUPR ditutup ambles 6,98% ke level Rp 30.650/saham dan menyentuh level auto rejection bawahnya (ARB).

Nilai transaksi saham SUPR pada perdagangan Kamis terbilang kecil yakni mencapai Rp 85,82 juta dengan volume perdagangan yang hanya mencapai 2.800 lembar saham.

Sudah beberapa kali saham SUPR bertahan di jajaran top losers harian. Saham SUPR sendiri diklaim menjadi saham termahal kedua secara nominal di bursa, setelah saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Selain itu, adapula saham emiten industri kayu lapis yakni PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT), yang harganya ambruk 6,96% ke posisi harga Rp 428/saham. Sebelumnya, saham TIRT sempat menjadi saham top gainers pertama pada perdagangan Rabu pekan lalu.

Nilai transaksi saham TIRT pada perdagangan Kamis pekan lalu mencapai Rp 24,21 miliar dengan volume perdagangan yang mencapai 170,74 juta lembar saham. Investor asing menjualnya sebesar Rp 4,2 juta di pasar reguler.

Hingga Kamis lalu, BEI belum melepas notasi khusus kepada saham TIRT, di mana saham ini mendapatkan notasi khusus yakni E, yang artinya laporan keuangan perseroan terakhir menunjukkan ekuitas negatif.

Selain saham SUPR dan TIRT, adapula saham emiten investasi Grup MNC yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), yang harganya ambrol 6,87% ke level Rp 244/saham.

Nilai transaksi saham BCAP pada Kamis pekan lalu mencapai Rp 85,57 miliar dengan volume perdagangan yang mencapai 344,41 juta lembar saham. Investor asing membeli saham BCAP sebesar Rp 1,36 miliar di pasar reguler.

Adapun di posisi paling minor terdapat saham emiten produsen sepatu olah raga yakni PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), yang harganya ambrol 6,67% ke level 224/saham.

Nilai transaksi saham BIMA pada Kamis pekan lalu mencapai Rp 728,94 juta dengan volume perdagangan yang mencapai 3,23 juta lembar saham. Investor asing melepas saham BIMA sebesar Rp 8,07 juta di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular