Top Gainers-Losers

HOPE Jadi Saham Paling Cuan, SUPR Konsisten Paling Boncos

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
18 April 2022 07:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (14/4/2022), di mana perdagangan Kamis lalu merupakan perdagangan terakhir di pekan lalu.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,38% ke level 7.235,53. Nilai transaksi Kamis lalu mencapai sekitar Rp 16 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 240 saham terapresiasi, 285 saham terdepresiasi, dan 160 saham stagnan.

Investor asing pun kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 489,47 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat menjual bersih (net sell) sebesar Rp 411,92 miliar.

Di tengah koreksinya IHSG pada perdagangan Kamis lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis pekan lalu.

Saham Top Gainers

Saham emiten karoseri yakni PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) menjadi saham pertama di deretan saham top gainers pada perdagangan Kamis akhir pekan lalu. Saham HOPE ditutup melonjak 34,78% ke level harga Rp 124/saham. Saham HOPE pun terkena level auto rejection atas (ARA).

Nilai transaksi saham HOPE pada perdagangan Kamis lalu mencapai Rp 17,58 miliar dengan volume perdagangan mencapai 150,21 juta lembar saham. Investor asing melepas saham HOPE sebesar Rp 1,65 juta di pasar reguler.

Belum diketahui mengapa saham HOPE menjadi top gainers pada Kamis lalu. Namun, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan kepada perseroan terkait volatilitas transaksi sahamnya pada Kamis lalu.

Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efeknya atau keputusan investasi pemodal, seperti yang diatur dalam peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Bursa Efek Indonesia.

Perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. Dalam waktu dekat, perseroan juga belum berencana untuk melakukan aksi korporasi.

Selain itu, saham emiten penyedia dunia metaverse yakni PT WIR Asia Tbk (WIRG) masih menduduki posisi top gainers pada Kamis lalu, meski posisinya berada di lima besar. Sebelumnya, saham WIRG sempat menduduki posisi 10 dari jajaran top gainers pada Rabu lalu.

Saham WIRG sendiri ditutup melesat 17,46% ke posisi harga Rp 1.110/saham pada Kamis pekan lalu. Nilai transaksi saham WIRG pun mencapai Rp 423,23 miliar dengan volume perdagangan mencapai 403,56 juta lembar saham. Asing kembali memburunya hingga mencapai Rp 35,2 miliar di seluruh pasar.

Bahkan, saham WIRG sendiri menduduki top gainers sepanjang pekan lalu, di mana harganya sudah melesat hingga 101,82% sepanjang pekan lalu.

Sebagai informasi, dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), WIR Asia melepas 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat. Harga saham perdana ditetapkan Rp 168 per saham.

Selain saham HOPE dan WIRG, adapula saham emiten maskapai penerbangan yakni PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), yang harganya melesat 13,18% ke level Rp 730/saham.

Nilai transaksi saham CMPP pada Kamis lalu pun mencapai Rp 19,56 miliar dengan volume perdagangan mencapai 27,74 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham CMPP sebesar Rp 1,82 miliar di pasar reguler.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten menara telekomunikasi yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menjadi saham top losers pertama pada Kamis pekan lalu. Saham SUPR ditutup ambles 6,98% ke level Rp 30.650/saham dan menyentuh level auto rejection bawahnya (ARB).

Nilai transaksi saham SUPR pada perdagangan Kamis terbilang kecil yakni mencapai Rp 85,82 juta dengan volume perdagangan yang hanya mencapai 2.800 lembar saham.

Sudah beberapa kali saham SUPR bertahan di jajaran top losers harian. Saham SUPR sendiri diklaim menjadi saham termahal kedua secara nominal di bursa, setelah saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Selain itu, adapula saham emiten industri kayu lapis yakni PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT), yang harganya ambruk 6,96% ke posisi harga Rp 428/saham. Sebelumnya, saham TIRT sempat menjadi saham top gainers pertama pada perdagangan Rabu pekan lalu.

Nilai transaksi saham TIRT pada perdagangan Kamis pekan lalu mencapai Rp 24,21 miliar dengan volume perdagangan yang mencapai 170,74 juta lembar saham. Investor asing menjualnya sebesar Rp 4,2 juta di pasar reguler.

Hingga Kamis lalu, BEI belum melepas notasi khusus kepada saham TIRT, di mana saham ini mendapatkan notasi khusus yakni E, yang artinya laporan keuangan perseroan terakhir menunjukkan ekuitas negatif.

Selain saham SUPR dan TIRT, adapula saham emiten investasi Grup MNC yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), yang harganya ambrol 6,87% ke level Rp 244/saham.

Nilai transaksi saham BCAP pada Kamis pekan lalu mencapai Rp 85,57 miliar dengan volume perdagangan yang mencapai 344,41 juta lembar saham. Investor asing membeli saham BCAP sebesar Rp 1,36 miliar di pasar reguler.

Adapun di posisi paling minor terdapat saham emiten produsen sepatu olah raga yakni PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), yang harganya ambrol 6,67% ke level 224/saham.

Nilai transaksi saham BIMA pada Kamis pekan lalu mencapai Rp 728,94 juta dengan volume perdagangan yang mencapai 3,23 juta lembar saham. Investor asing melepas saham BIMA sebesar Rp 8,07 juta di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular