Suram! Bank Berusia 2 Abad Hancur di Tangan Anak Muda

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
Jumat, 15/04/2022 11:40 WIB
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum banyak orang tahu bahwa salah satu bank tertua di Inggris yang berusia sekitar dua abad, Barings Bank, harus gulung tikar lantaran ulah seorang pemuda bernama Nick Lesson.

Barings Bank adalah bank Inggris yang berbasis di London, dan salah satu bank dagang tertua di Inggris setelah Berenberg Bank. Didirikan pada 1762 oleh Francis Baring, bank ini mulai mengarah ke kehancuran setelah Nick Leeson bergabung pasca meninggalkan Morgan Stanley pada 1992 silam.

Saat itu, Nick menggunakan uang dari Barings Bank untuk melakukan berbagai trading berisiko. Kerugian demi kerugian dialami Nick, namun dia leluasa memanipulasi pembukukan aktivitas tradingnya karena mendapat kepercayaan mengurus unit bisnis transaksi derivati dan lemahnya pengawasan atasan.


Nick menggunakan satu akun kosong berkode '88888' untuk memindahkan transaksi-transaksinya yang merugi agar apa yang ia lakukan terlihat menguntungkan. Pada tahun 1993 nilai kerugian Barings atas transaksi berisiko Nick tercatat mencapai 23 juta poundsterling.

Untuk menutupi kerugian yang diderita dan disembunyikan dalam suatu akun palsu, Ia terus meminta uang kepada bank tempatnya bekerja dan menggunakannya untuk berbagai aksi spekulasi dengan nominal yang semakin besar.

Nick sebenarnya sempat berhasil menutupi kerugiannya dengan menggunakan strategi khusus. Dia mengambil langkah meningkatkan taruhanya hingga 2 kali lipat untuk menutup kerugian yang diderita.

Akan tetapi, kerugian Nick justru makin bertambah. Pada 1994, kerugian di akun milik Nick mencapai 208 juta poundsterling. Akan tetapi hal ini tidak membuatnya berhenti melakukan aksi spekulasi berisiko tinggi.

Tindakan Nick sempat dicurigai oleh bosnya di London serta beberapa trader lain. Bos-nya mencurigai akun yang digunakan Nick untuk menyembunyikan kerugian dari tradingnya tersebut.

Apabila akun tersebut merupakan akun milik klien dan Nick hanya diminta untuk melakukan trading atas kebutuhan klien, seharusnya akun tersebut akan tetap memberikan komisi kepada bank walau jumlahnya kecil.

Seluruh penipuan yang dilakukan Nick terbongkar pada 1995. Ketika gempa bumi melanda Kobe, Jepang dan menewaskan ribuan orang pada 17 Januari 1995, Indeks Nikkei 225 anjlok. Hal ini membuat Nick membawa kerugian bagi Barings Bank hingga GBP 827 juta, setara dua kali lebih besar dari modal trading yang dimilikinya.

Nick kemudian lari karena sadar bahwa ia bersalah. Tapi, Nick ditangkap di Jerman pada 26 Februari 1995 dan dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun.

Akibat Nick, Barings Bank yang menjadi bank tertua di Inggris harus menutup operasinya dan menyatakan diri bangkrut dan dijual ke ING Group. Nick yang arogan bahkan mengatakan bahwa kerugian dan kebangkrutan Barings Bank bukanlah disebabkan oleh dirinya, melainkan manajemen Barings Bank yang tidak kompeten.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 3 Ramuan Khusus Bank Aladin Cetak Laba Rp83,1 Miliar di H1-2025