Dari Adaro, GoTo Hingga AnterAja, Boy Thohir Punya Sahamnya!

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
14 April 2022 12:45
INFOGRAFIS, Cuan Gede Dari Saham MDKA Foto: Infografis/Cuan Gede Saham MDKA/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Taipan pertambangan RI Garibaldi 'Boy' Thohir kian melebarkan portofolio bisnisnya, yang kini mencakup perusahaan teknologi.

Boy Thohir yang sebelumnya berfokus pada industri pertambangan setelah mampu membesarkan Adaro Energy (ADRO), tampaknya mulai agresif melakukan diversifikasi bisnis.

Industri batu bara yang merupakan penopang utama kekayaan saudara kandung Menteri BUMN Erick Thohir ini memang masih merupakan salah satu sektor yang paling menguntungkan, apalagi setelah reli harga yang nyaris tidak putus dalam beberapa waktu terakhir.

Secara sektoral, energi merupakan yang memiliki kinerja terbaik yang mampu tumbuh 41,53% sejak awal tahun 2022, salah satunya berkat kinerja cemerlang saham milik Boy Thohir.

Non Pertambangan

Boy Thohir tahun ini setidaknya tercatat melakukan dua akuisisi jumbo pada emiten publik atau perusahaan yang dikendalikan langsung oleh emiten publik. Selain itu ia juga masuk dalam jajaran aktor utama suksesnya penawaran perdana raksasa teknologi Indonesia Goto Gojek Tokopedia (GOTO).

Paling baru, Boy Thohir resmi memiliki saham di PT Tri Adi Bersama atau AnterAja, sebuah perusahaan penyedia jasa pengiriman berbasis teknologi yang juga merupakan salah satu mitra pengantaran e-commer Tokopedia, di mana salah satu petinggi perusahaan menjabat sebagai Komisaris di AnterAja.

Keberadaan Boy Thohir sebagai pemilik saham AnterAja terungkap dalam keterbukaan informasi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), induk usaha AnterAja. Dalam keterangannya, ASSA menyebut AnterAja baru saja menerbitkan 490.413 lembar saham baru senilai Rp 70,55 miliar. Jumlah ini menjadikan Boy Thohir sebagai pemegang 10% saham AnterAja.

Beberapa hari sebelumnya Boy Thohir yang menjabat sebagai komisaris utama di GOTO sukses membawa perusahaan rintisan teknologi raksasa melantai di bursa dan melangkahi kapitalisasi emiten telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia (TLKM) pada debut perdagangan.

Boy Thohir resmi menjabat sebagai komisaris perusahaan pada 2022. Setelah IPO saham yang dimilikinya secara langsung di GOTO tercatat sebesar 0,09%.

Awal Maret lalu Boy Thohir juga diketahui telah menyelesaikan transaksi pengambilalihan saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) melalui transaksi crossing saham di Bursa pada 2 Maret 2022.

Sebanyak 2,4 miliar saham atau setara dengan 33,8% berpindah tangan di harga Rp 191/saham (Rp 470 miliar) pada perdagangan tanggal 2 Maret.

Saat ini sebagai pengendali baru Boy Thohir sedang melakukan penawaran tender wajib yang telah dimulai sejak akhir bulan lalu (30/3) dan akan berlangsung hingga 28 April 2022, dengan tanggal pembayaran disebutkan akan dilaksanakan pada 9 Mei 2022.

Jumlah saham dalam penawaran tender wajib ini setara 50,77% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Harga penawaran tender wajib adalah Rp 218 per saham. Artinya nilai maksimal dari tender wajib ini mencapai Rp 786,83 miliar.

Tambang Dominan

Meskipun terlihat mulai lincah bergerak di luar bisnis eksploitasi sumber daya, sejatinya Boy Thohir masih sangat fokus di industri pertambangan. Hal ini terbukti dari IPO terbaru yang dilakukan oleh anak perusahaan ADRO yang memproduksi kokas atau batu bara untuk keperluan metalurgi.

Sejak awal ditawarkan ke publik di harga Rp 100/saham, Adaro Minerals (ADMR) menjadi buruan banyak investor. Alhasil, kini harganya telah naik 2.740% sejak IPO ke level Rp 2.840 per saham pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (14/3).

Saat ini kapitalisasi pasarnya bahkan telah mengungguli induk perusahaannya, yang mana valuasi ADMR mencapai Rp 116,11 triliun, sedangkan ADRO sebesar Rp 105,55 miliar.

Berdasarkan estimasi Tim Riset CNBC Indonesia, Boy Thohir yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan menguasai 8,25% saham ADMR sebelum IPO, baik itu secara langsung atau melalui entitas lainnya serta tercatat sebagai salah satu pemilik manfaat perseroan (ultimate beneficial owner).

Angka tersebut tentu terdilusi setelah perusahaan mengeluarkan 15% saham baru untuk IPO, dan jika tidak ada aksi jual atau beli baru sejak IPO, saham Boy Thohir di ADMR masih tersisa sekitar 7,01%.

Sementara itu di Adaro Energy yang merupakan produsen utama batu bara termal Indonesia, Boy Thohir memiliki kepemilikan langsung sebesar 6,18%. Sedangkan kepemilikan keseluruhan angkanya tentu lebih dari itu mengingat Boy Thohir - bersama TP Rachmat, keluarga Benny Subianto dan keluarga Edwin Soeradjaya - masuk dalam kongsi PT Adaro Strategic Investment yamng merupakan pengendali perusahaan dengan kepemilikan saham 43,91%.

Selain di tambang batu bara, Boy juga memiliki saham di emiten pertambangan emas bersama Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Kepemilikan saham langsung Boy Thohir di Merdeka Copper Gold (MDKA) mencapai 8,77%.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ada Crossing Saham Nyaris Rp500 M, TRIM Masuk Ekosistem GoTo?


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading