Tiga Alasan Pembentukan GoTo Tidak Ciptakan Monopoli

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
17 May 2021 13:20
Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo (Dok. GoTo)
Foto: Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo (Dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembentukan GoTo yang diumumkan hari ini sempat menimbulkan berbagai pertanyaan sejak kabar aksi korporasi ini berhembus, termasuk dampaknya terhadap persaingan usaha di industri digital.

Direktur Kajian dan Penelitian Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia Muhammad Yahdi Salampessy mengatakan ada tiga alasan pembentukan GoTo ini tidak menimbulkan monopoli usaha.

Pertama, Gojek dan Tokopedia memiliki pasar yang berbeda. Saat ini persaingan usaha di perusahaan digital sangat ketat karena banyak pemain dengan usaha yang sama dan tidak ada pemain yang dominan mengendalikan pasar.

"Baik Gojek maupun Tokopedia, menurut hukum persaingan usaha adalah dua perusahaan yang tidak saling bersaing dalam pasar yang sama dan produknya tidak dapat saling menggantikan," kaya Yahdi dalam siaran resmi, Kamis (06/05/2021).

Pasar Gojek dan Tokopedia berbeda, sehingga kondisi pembentukan GoTo berbeda dengan Uber-Grab yang berada di pasar yang sama. Gojek adalah platform digital transportasi sedangkan Tokopedia adalah perusahaan digital platform marketplace.

"Sehingga risiko monopoli dan praktik monopoli sangatlah minim," katanya.

Kedua, pembentukan GoTo menurut Yahdi, tidak meningkatkan kekuatan pasar ataupun pangsa pasar masing-masing, karena keduanya bergerak di bidang yang berbeda. Dia mengatakan karena GoTo tidak meningkatkan market share ataupun kekuatan pasar, maka Gojek dan Tokopedia tidak bisa memonopoli pasar.

Ketiga, pembentukan GoTo tidak menciptakan halangan pada pasar (market barrier) dan sulit menciptakan integrasi vertikal dan diskriminasi. Dia mengatakan integrasi vertikal termasuk perjanjian yang dilarang oleh UU No. 5 Tahun 1999 yang menyebutkan pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang bertujuan menguasai sejumlah produk barang dan jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan merugikan masyarakat.

Yahdi menilai jika kita melihat karakter usaha dari Gojek dan Tokopedia, bisa dikatakan tidak banyak sektor bisnis yang berkaitan.

"Keberadaan layanan Gojek yaitu GoSend hanya menjadi salah satu pilihan dari belasan jasa pengiriman lain di Tokopedia. Masih ada layanan pengiriman konvensional seperti JNE, TIKI, Pos Indonesia, Wahana atau SiCepat. Sedangkan di layanan pengiriman sistem pick up ada GrabExpress, Ninja Express, Anter Aja, SiCepat, dan lainnya," jelas Yahdi.

Nantinya konsumen dan merchant yang harus menentukan sendiri pilihan jasa logistik, bukan Tokopedia. Dengan begitu kemungkinan terjadi integrasi vertikal dan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha lain akibat pembentukan GoTo sangat kecil.

"Justru pembentukan GoTo dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian Indonesia serta menghadirkan efisiensi dan efektivitas bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan perniagaan," katanya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kunci GoTo Sukses Sabet Best Employer Awards 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular