Tak Peduli Inflasi AS Tinggi Lagi, Bitcoin dkk Kembali Cerah

chd, CNBC Indonesia
14 April 2022 11:20
Ilustrasi/ Cryptocurrency / Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi/ Cryptocurrency

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto utama lainnya kembali menguat pada perdagangan Kamis (14/4/2022), menghilangkan beberapa sentimen bearish selama beberapa hari terakhir.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin melesat 3,93% ke level harga US$ 41.451,97/koin atau setara dengan Rp 594.835.770/koin (asumsi kurs Rp 14.350/US$), Ethereum menguat 3,66% ke level US$ 3.139,03/koin atau Rp 45.045.081/koin.

Sementara untuk token alternatif (altcoin) seperti XRP melaju 2,52% ke US$ 0,7342/koin (Rp 10.536/koin), Solana melompat 3,84% ke US$ 107,14/koin (Rp 1.537.459/koin), Cardano terapresiasi 3,56% ke US$ 0,9835/koin (Rp 14.113/koin), Terra terbang 7,05% ke US$ 89,6/koin (Rp 1.285.760/koin), dan Avalanche melompat 5,88% ke US$ 81,25/koin (Rp 1.165.938/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Kripto

Pasar kripto mulai kembali pulih setelah sempat terkoreksi dalam beberapa hari terakhir, karena investor khawatir dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali meninggi dan potensi sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang semakin hawkish.

Meski mulai pulih, tetapi trader masih cenderung berhati-hati di tengah ketidakpastian kondisi global karena konflik Rusia-Ukraina belum menunjukkan adanya tanda-tanda damai.

"Perilaku trader saat ini tampaknya beralih dari dominasi realisasi kerugian, menuju pengambilan untung dalam jumlah kecil. Sebesar 58% dari volume transaksi Bitcoin saat ini mewujudkan keuntungan," kata Glassnode, dalam laporan riset hariannya, dikutip dari CoinDesk.

Sebelumnya pada Selasa lalu waktu AS, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan laju inflasi dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) pada Maret 2022 mencapai 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 8,4% sekaligus jadi rekor tertinggi sejak Desember 1981.

Sedangkan inflasi dari sisi produsen (Producer Price Index/PPI) AS pada Maret lalu melompat 11,2% secara tahunan (yoy).

Data IHK dan PPI AS yang naik semakin memperkuat keyakinan pasar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal mendongkrak suku bunga acuan lebih cepat.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan The Fed bakal mendongrak Federal Funds Rate sebanyak 2,5 poin persentase pada tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi yang pertama sejak 1994.

Meski begitu, ada spekulasi bahwa inflasi Negeri Paman Sam sudah mencapai titik tertingginya dan berangsur bakal melemah.

Di lain sisi, rencana penggabungan Ethereum tidak lagi diharapkan pada bulan Juni. Setelah beberapa minggu berspekulasi, pengembang inti Ethereum, Tim Beiko mengkonfirmasi dalam sebuah tweet pada hari Selasa bahwa penggabungan Ethereum yang telah lama ditunggu-tunggu akan datang lebih lambat dari yang diharapkan.

Alih-alih akan dilakukan Juni mendatang, Beiko mengatakan bahwa transisi jaringan ke proof-of-stake lebih mungkin terjadi "dalam beberapa bulan setelahnya."

"Seharusnya penggambungan ini dilakukan bulan Juni, tetapi kemungkinan dalam beberapa bulan setelahnya. Belum ada tanggal pasti, tapi kami pasti berada di bab terakhir PoW di Ethereum," kata Beiko dalam tweet-nya di Twitter.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular