Analisis Teknikal

Hati-Hati! IHSG Sudah Jenuh Beli, Masih Mampu Hijau Hari Ini?

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 14/04/2022 05:10 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak masih garang. Indeks saham acuan nasional tersebut kembali mencetak rekor penutupan all time high setelah menguat 0,67% dan ditutup di level 7.267,78 pada perdagangan kemarin, Rabu (13/4/2022).

Memang mayoritas bursa saham Asia juga ditutup menghijau pada perdagangan kemarin. Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan dengan apresiasi 1,93%.

Di posisi kedua dan ketiga ada indeks KOSPI Korea Selatan dan indeks TAIEX Taiwan yang mencatatkan apresiasi masing-masing 1,86% dan 1,83%.


Asing juga masih getol belanja saham dengan total net buy mencapai Rp 1,18 triliun di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.

Jelang rilis laporan keuangan, indeks saham Wall Street dibuka menguat semalam. FactSet memperkirakan laba bersih kuartal I-2022 emiten di AS bakal tumbuh hanya 4,5% atau menjadi pertumbuhan yang terlambat sejak pandemi 2020.

"Pandangan kami adalah kinerja kuartal I masih akan oke meski ekspektasi dan target manajemen akan lebih negatif dan kemudian menjadi positif kembali," tutur Chris Senyek, Kepala Perencana Investasi Wolfe Research, seperti dikutip CNBC International.

Oleh karena itu, lanjut dia, kinerja emiten tidak bakal menjadi sentimen mayor di pasar, kalah oleh inflasi tinggi, pengetatan moneter di AS, dan menguatnya risiko resesi.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG pada hari ini, Kamis (14/4/2022)? Berikut ulasan teknikalnya. 

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin dan indikator BB, tampak bahwa indeks sukses menembus level resisten di 7.260.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI cenderung berada di wilayah 72,25 yang sudah mengindikasikan berada di area jenuh belinya (overbought), sehingga patut diwaspadai akan terjadinya risiko koreksi.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji level 7.200 sebagai level support terdekat dan apabila level ini berhasil tertembus maka level support selanjutnya berada di 7.079.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat