Ditutup Tertinggi Sepanjang Sejarah, IHSG Tak Ada Matinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,67% ke level 7.262,77 pada perdagangan Rabu (13/4/2022) dan menjadi level penutupan tertinggi sepanjang sejarah IHSG.
Asing kembali net buy dengan nilai Rp 858 miliar di seluruh pasar. Dimana nilai transaksi hari ini tergolong ramai di angka Rp 16,8 triliun.
Saham paling diborong asing pagi ini adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan net buy masing-masing Rp 417 miliar dan Rp 110 miliar.
Sementara saham yang paling banyak dilepas asing ada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan net sell Rp 27 miliar dan Rp 21 miliar.
Rilis data inflasi Negeri Paman Sam jadi sentimen negatif di Wall Street. Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan laju inflasi pada Maret 2022 mencapai 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Lebh tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 8,4% sekaligus jadi rekor tertinggi sejak Desember 1981.
'Tsunami' inflasi yang semakin terkonfirmasi. Tidak hanya di AS, dunia mengalaminya termasuk Indonesia.
Bank Indonesia (BI) melalui Survei Pemantauan Harga (SPH) memperkirakan inflasi tahunan pada April 2022 bisa mencapai 3,2% yoy. Jika terwujud, maka akan menjad yang tertinggi sejak November 2018.
Riset Citi memperkirakan inflasi pada kuartal II-2022 akan berada di rentang 2,5-3,5% yoy. Laju inflasi akan didorong oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, minyak goreng, dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ditambah lagi ada faktor peningkatan permintaan (demand-pull inflation) saat Ramadan-Idul Fitri.
Untuk semester II-2022, Citi memperkirakan inflasi bisa melampaui batas atas 4% dari proyeksi BI. Pada akhir tahun, Citi 'meramal' inflasi Indonesia bisa menyentuh 4,4%.
[Gambas:Video CNBC]
Pasar Tak Bergairah, IHSG Bisa Lanjut Longsor Sesi 2
(trp/trp)