Setelah Tembaga, Krisis Pasokan Serang Nikel

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
13 April 2022 20:31
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak Maret, produksi nikel olahan di China berkurang karena pasokan bahan baku yang terbatas dan gelombang pandemi yang menerpa China. Hal ini menopang harga nikel dunia tetap berada di atas level US$ 30.000/ton.

Pada Rabu (13/4/2022) pukul 15.25 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 32.740/ton, naik 0,84% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Persediaan nikel di China masih tertekan membuat harga nikel dunia diprediksi masih akan tinggi. Ini karena bahan baku peleburan nikel tidak dapat masuk ke pabrik sehingga produksi terhambat.

Kekurangan pasokan nikel makin parah karena pengaruh pembatasan mobilitas di China dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Pada 12 April, China melaporkan 1.513 kasus harian baru, naik dari hari sebelumnya 1.272 kasus. Total kasus Covid-19 terkonfirmasi sebesar 168.362 kasus.

Situasi pandemi yang belum mereda di China Selatan, membuat para produsen sulit untuk mengambil dan mengangkut barang. Sehingga pabrik-pabrik hilir umumnya mengambil barang dari persediaan di China Utara. Ini mengakibatkan terbatasnya pasokan nikel olahan di pasar di China dan kenaikan harga spot premium secara umum.

Nikel Sulfat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik (EV) pun seret pasokan. Pasokan yang menyusut akibat tingginya harga bahan baku sehingga pabrik membatasi produksinya.

Sementra itu persediaan di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 73.230 ton pada 12 April. Jumlah tersebut telah turun 72,32% sejak April 2021 yang merupakan puncak persediaan tahun lalu.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular