
Duit Asing Masuk Nyaris Rp 500 M, IHSG Tancap Gas Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,32% di level 7.237,8 pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (13/4/2022).
IHSG konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan. Indeks sempat tembus level tertingginya di 7.266,4. Level terendah IHSG hari ini berada di 7.212,9.
Asing net buy Rp 491,7 miliar di seluruh pasar hingga sesi istirahat siang. Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau hari ini.
Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan dengan apresiasi 1,47%. Mayoritas bursa saham Asia menghijau meski Wall Street mengalami koreksi.
Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P500, dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi 0,26%, 0,34%, dan 0,3%.
Rilis data inflasi Negeri Paman Sam jadi sentimen negatif di Wall Street. Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan laju inflasi pada Maret 2022 mencapai 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Lebh tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 8,4% sekaligus jadi rekor tertinggi sejak Desember 1981.
Setelah menguat di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II nanti? Berikut ulasan teknikalnya.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks berusaha mempertahankan posisinya di atas level support di level 7.200.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
![]() Foto: Refinitiv |
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI cenderung naik yang mengindikasikan penguatan momentum beli. Terakhir, RSI IHSG berada di level 59,99 hingga sesi I.
Sementara itu dari sisi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 mulai bergerak naik mendekati EMA 26 membentuk pola konvergen dan bar histogram bergerak mendekati di area positif.
Jika melihat indikator teknikal, maka masih ada kemungkinan untuk IHSG naik di sesi II. Setidaknya IHSG akan menguji level support terdekat di 7.200 dan resisten di 7.281.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Jones Cetak Rekor Lagi, IHSG Bakal Ikutan Hari ini?