Waspada! Potensi Guncangan Pasar Nikel Jilid II

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
12 April 2022 15:36
Nikel
Foto: Dok Antam

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia diperkirakan akan bergerak fluktuatif. Sebab masih ada masalah membayangi dari kekacauan pasar nikel di bursa logam London (LME) bulan lalu.

Pada Senin (12/4/2022) pukul 15:10 WIB harga nikel tercatat US$ 33.095/ton, naik 1,88% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sudah sebulan sejak pasar nikel di LME kacau balau dihantam oleh aksi short selling Tsingshan Holding Group Co yang membuat harga melambung hingga US$ 100.000/ton. Saat itu, perusahaan asal China sedang berjuang untuk membayar margin call dari bank dan pialangnya. LME sebagai bursa acuan dunia pun mengambil langkah mengejutkan dengan menangguhkan perdagangan hingga satu pekan.

Perdagangan nikel pun kembali dibuka pada 16 Maret. Sejak saat itu volume perdagangan di LME menurun.

Likuiditas menghilang karena bank dan pialang mengurangi eksposur mereka di pasar. Ini membuat volume yang diperdagangkan di LME jadi yang terendah dalam lebih dari satu dekade. Harga pun terjebak di level harga yang tinggi yaitu US$ 30.00033.000/ton.

Pasar nikel LME masih dibayangi oleh ketidakpastian. Terlebih lagi Xiang Guangda masih memiliki "taruhan" harga yang lebih rendah atau posisi short, kata seorang sumber.

Xiang diperkirakan sudah mulai posisi shortnya bulan lalu, diperkirakan mencapai 20% dari posisinya. Aksinya mendorong harga nikel ke level lebih dari US$ 33.000/ton.

Sementara itu Tshingshan dikatakan masih memiliki posisi short lebih dari 120.000 ton. Jika dibandingkan dengan persediaan di gudang LME sebesar 75.000 ton, aksi Tshingshan terhadap posisinya bisa mengguncang pasar.

Pasar nikel masih akan bergerak fluktuatif karena masih penuh dengan ketidakpastian, baik dari konflik Rusia-Ukraina maupun posisi short para bos nikel asal China.

"Masih ada banyak kegelisahan dan kehati-hatian di pasar," Xiao Fu, kepala strategi komoditas di BOCi Global Commodities.

"Nikel kemungkinan akan tetap sangat fluktuatif dan karena ketidakpastian geopolitik dan likuiditas yang rendah, kami tidak akan melihat kembali normal dalam waktu dekat," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular