Ramai yang Rights Issue, Ada 35 Emiten Incar Dana Rp 20,3 T

Market - vap, CNBC Indonesia
12 April 2022 14:07
Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki kuartal kedua tahun 2022, semakin banyak emiten yang berencana menambah modal dengan menerbitkan saham baru melalui skema rights issue. 

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, terdapat 35 perusahaan dengan perkiraan dana yang dihimpun melalui right issue yaitu sebesar Rp 20,3 triliun. 

"Berdasarkan catatan kami, sampai dengan 8 April 2022, pada pipeline right issue BEI saat ini terdapat 35 perusahaan dengan perkiraan dana yang dihimpun melalui right issue yaitu sebesar Rp 20,3 triliun," ujarnya kepada media, dikutip Selasa (12/4/2022). 

Nyoman merinci, sedangkan untuk sektor-sektor perusahaan yang berada dalam pipeline right issue tersebut adalah sebagai berikut :

- 13 Perusahaan dari sector Financials
- 5 Perusahaan dari sector Basic Materials
- 4 Perusahaan dari sector Energy
- 3 Perusahaan dari sector Properties & Real Estate
- 2 Perusahaan dari sector Infrastructures
- 2 Perusahaan dari sector Consumer Non-Cyclicals
- 2 Perusahaan dari sector Consumer Cyclicals
- 1 Perusahaan dari sector Technology
- 1 Perusahaan dari sector Industrials
- 1 Perusahaan dari sector Healthcare
- 1 Perusahaan dari sector Transportation & Logistics

"Pada tahun 2022 ini, kami optimis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih bertumbuh dengan baik yang ditunjang oleh keberlangsungan pemulihan ekonomi," jelasnya.

Berdasarkan data BEI, beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif. Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga mengalami tren yang meningkat.

Nyoman mengatakan kondisi pasar modal yang kondusif tidak terlepas dari dukungan otoritas pasar modal dan stakeholders yang ada di pasar modal.

"Seluruh stakeholders pasar modal yang disupervisi oleh OJK terus berupaya menjadikan Pasar Modal Indonesia lebih inklusif," ujarnya. 

Lebih lanjut Nyoman berkata, beberapa kemudahan dan relaksasi telah diberikan bagi semua tingkatan perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.

"Kami yakin bahwa semua hal positif di atas turut memberikan optimisme tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya," tegasnya. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

2022, Kementerian BUMN Dukung Rights Issue BTN & BNI


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading