Analisis Teknikal

Ngeri Kak, Siap-Siap IHSG Sesi 2 Bakal Suram...

Putra, CNBC Indonesia
12 April 2022 12:29
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 0,66% di level 7.156,57 pada sesi I perdagangan Selasa (12/4/2022).

Sejak awal perdagangan IHSG berada di zona hijau. Namun 30 menit jelang istirahat siang, IHSG terpelanting ke zona merah.

Asing masih membanjiri pasar saham Tanah Air dengan inflow tercermin dari aksi net buy hingga istirahat siang mencapai Rp 640 miliar di seluruh pasar.

Bursa saham Asia kompak bergerak di zona merah siang ini. Indeks Nikkei Jepang anjlok paling dalam dengan koreksi 1,81%.

Semalam Wall Street juga ditutup dengan koreksi dalam. Indeks Nasdaq Composite bahkan ambles 2,18% setelah yield obligasi pemerintah AS 10 tahun naik mendekati 2,8% dan menjadi level tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks sudah menembus ke bawah level support terdekat di 7.190.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Perlu diwaspadai, saat ini RSI juga cenderung menurun yang mengindikasikan penguatan momentum jual. Terakhir, RSI IHSG berada di level 46,18 setelah sebelumnya bergerak di area overbought.

Sementara itu dari sisi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram di area negatif.

IHSG masih berpeluang melanjutkan koreksi di sesi II. Setidaknya IHSG akan menguji level support terdekat selanjutnya di 7.100

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular