Investor Ambil Untung Pasca Stock Split, SILO Turun 3,78%

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 April 2022 16:58
RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten pemilik rumah sakit (RS) Siloam Hospitals, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) ditutup merosot pada perdagangan Senin (11/4/2022).

Investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung setelah saham SILO melesat lebih dari 10% pada Jumat pekan lalu (8/4) atawa pasca-melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SILO melemah 3,78% ke Rp 1.145/unit hari ini. Investor asing juga tercatat melego saham SILO dengan nilai jual bersih Rp 1,17 miliar.

Kendati melemah, saham SILO masih melejit 10,36% dalam sepekan dan melonjak 23,37% dalam sebulan belakangan.

Memang, saham SILO cenderung terkerek naik menjelang stock split. Sejak 29 Maret sampai 8 April, saham ini hanya melemah sekali, yakni pada Kamis (6/4) dengan persentase 0,83%.

Pada Jumat minggu lalu (8/4), saat mulai diperdagangkan dengan nominal baru, saham SILO ditutup melompat 10,19%.

Sebagai informasi, SILO melakukan stock split dengan rasio 1 : 8. Dengan demikian, nilai nominal sebelumnya Rp 100/saham menjadi Rp 12,5/saham usai stock split.

Adapun, sebelum pemecahan nilai nominal saham, pada Kamis pekan lalu (7/4), harga saham SILO ditutup di Rp 8.650/unit.

Usai stock split, harga tersebut kemudian berubah menjadi harga teoretis Rp 1.080/unit pada pembukaan pasar Jumat (8/4).

Seiring dengan itu, jumlah saham tercatat SILO bertambah menjadi 13.006.125.000 saham, dari sebelum stock split sebanyak 1.625.765.625 saham.

Sebelumnya, aksi pecah nilai nominal saham tersebut sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SILO yang diadakan pada tanggal 22 Maret 2022 (RUPSLB).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, pada 11 Februari lalu, manajemen SILO menjelaskan, dengan dilakukannya langkah stock split maka harga saham perusahaan menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham.

Selain itu, langkah ini diambil perusahaan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya di bursa.

Kinerja Keuangan SILO Moncer

Sepanjang 2021, emiten Grup Lippo ini sukses membukukan laba bersih sebesar Rp 674,12 miliar sepanjang 2021.

Laba yang diperoleh SILO meningkat 480,3% secara tahunan dibandingkan dengan perolehan perusahaan pada 2020 sebesar Rp 116,16 miliar.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, Selasa (29/3/2022), diketahui lonjakan laba SILO terjadi karena meningkatnya pendapatan.

Sepanjang 2021, pendapatan perusahaan mencapai Rp 9,38 triliun atau tumbuh 31,95% secara tahunan dibandingkan dengan posisi per 2020 yakni Rp 7,11 triliun.

Pendapatan SILO meningkat banyak dari pos produk/jasa non-spesialis yang naik nilainya dari Rp 5,76 triliun pada 2020 menjadi Rp 7,64 triliun per 2021. Kemudian, pendapatan atas produk/jasa spesialis perusahaan juga tumbuh dari Rp 1,35 triliun menjadi Rp 1,74 triliun pada 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Siloam (SILO) Bakal Stock Split Rasio 1:8

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular