Top Gainers-Losers

10 Saham Paling Cuan & Bo Cuan Akhir Pekan Lalu

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
11 April 2022 07:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (8/4/2022) akhir pekan lalu, di mana IHSG kembali mencetak rekor tertinggi barunya di level psikologis 7.200.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 1,17% ke level 7.210,835. IHSG pun kembali mencetak rekor tertinggi barunya (all time high/ATH) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sepanjang pekan lalu, IHSG membukukan kenaikan sebesar 1,87% secara point-to-point. Hal ini menjadikan IHSG genap membukukan penguatan selama empat pekan beruntun.

Nilai transaksi indeks pada akhir pekan lalu mencapai Rp 15,8 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,41 triliun di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 1,37 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 45,76 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Sedangkan sepanjang pekan lalu, asing mencatatkan net buy hingga mencapai Rp 4,19 triliun di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 3,2 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 994,5 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Di tengah masih cerahnya IHSG, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

Saham Top Gainers

Di posisi pertama diduduki oleh saham emiten distribusi bahan kimia dan pengangkutan minyak mentah yakni PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU). Saham SDMU sendiri ditutup meroket 34,83% ke level harga Rp 120/saham pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

Nilai transaksi saham SDMU pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 34,88 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 324,81 juta lembar saham. Investor asing melepas saham SDMU sebesar Rp 343,6 ribu di pasar reguler.

Belum diketahui mengapa saham SDMU menjadi saham top gainers. Tetapi, investor sepertinya merespons positif dari dicabutnya pemantauan khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Maret lalu.

Hal ini terjadi setelah perseroan mencabut permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap perseroan pada 14 Maret 2022 oleh Jati Sejati Investment Limited.

Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten penyedia metaverse yakni PT WIR Asia Tbk (WIRG), yang ditutup terbang 25% ke posisi harga Rp 550/saham pada Jumat pekan lalu.

Nilai transaksi saham WIRG pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 7,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 13,82 juta lembar saham. Investor asing juga melepas saham WIRG sebesar Rp 19,69 juta di pasar reguler.

Saham WIRG konsisten meroket sejak debut-nya di BEI pada 4 April lalu, sehingga sepanjang pekan lalu, saham WIRG sudah melesat hingga 227,38%.

Merespons hal ini, Kristian S. Manullang, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI mengatakan saham WIRG merupakan saham yang baru IPO.

"Seperti biasa saham-saham IPO mengalami peningkatan harga di awal IPO-nya karena kelebihan permintaan. Bursa akan selalu memantau pergerakan saham WIRG dan akan melakukan tindakan pengawasan apabila diperlukan," ujarnya kepada media, dikutip Minggu (10/4/2022).

Untuk diketahui, WIR ASIA tercatat di papan pengembangan BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-13 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.

Berdasarkan data BEI, WIRG bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Service. Adapun Industri dan sub industri WIRG adalah Software.

Harga penawaran WIRG adalah senilai Rp 168 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 11.919.159.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp 2.002.418.712.000.

Selain saham SDMU dan WIRG, ada pula saham emiten pertambangan batu bara metalurgi sekaligus anak usaha dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Saham ADMR sendiri ditutup melonjak 24,75% ke level Rp 2.520/saham pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu. Sepanjang pekan lalu, sahamnya sudah melesat 24%.

Nilai transaksi saham WIRG pada perdagangan akhir pekan lalu cukup besar yakni mencapai Rp 767,71 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 293,85 juta lembar saham. Investor asing memburu saham ADMR sebesar Rp 124,11 juta di seluruh pasar.

Selain beberapa saham menjadi top gainers disaat IHSG kembali mencetak ATH baru, ada pula beberapa saham yang menjadi top losers. Saham-saham ini masuk jajaran top losers lantaran tidak memberikan cuan alias bo cuan.

Berikut saham-saham top losers pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

Saham Top Losers

Di posisi pertama terdapat saham emiten perdagangan ritel produk elektronik dan furniture rumah tangga yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) yang harganya ambruk hingga 6,93% ke level harga Rp 1.680/saham pada Jumat pekan lalu.

Nilai transaksi saham UFOE pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 4,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,65 juta lembar saham. Investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 23,84 juta di pasar reguler.

Sebelumnya pada 25 Maret lalu, BEI melakukan pemantauan bahwa harga saham UFOE sempat mengalami volatilitas harga dan aktivitas transaksi efek perseroan.

Dengan adanya pemantauan akan volatilitas tersebut, perseroan memberi penjelasan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.

Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten jasa logistik dengan merek dagang KJN Express yakni PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) yang harga sahamnya ambles 6,9% ke posisi harga Rp 270/saham pada Jumat pekan lalu.

Nilai transaksi saham KJEN pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 61,91 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 228,8 ribu lembar saham.

Hingga saat ini, perseroan terus berupaya untuk memperbaiki kinerja bisnisnya di masa mendatang. Direktur Utama KJEN, Sunarto menyampaikan, laporan keuangan tahun 2021 KJEN masih dalam proses audit, sehingga ia belum bisa memastikan posisi keuangan KJEN di tahun lalu. Harapannya adalah ada perbaikan kinerja perusahaan di tahun 2022.

Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih pada kuartal III-2021 mengalami penurunan sebesar 13,35% menjadi Rp 7,2 miliar. Meski pendapatan bersih perseroan mengalami penurunan, tetapi rugi usaha perseroan berkurang sebesar 9,81% menjadi Rp 2,44 miliar.

Sementara di posisi ketiga terdapat saham emiten teknologi informasi yakni PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH), di mana sahamnya ambrol 6,85% ke level Rp 4.080/saham pada Jumat pekan lalu.

Nilai transaksi saham TECH mencapai Rp 11,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,75 juta lembar saham. Asing melepas saham TECH sebesar Rp 798,21 juta di pasar reguler.

Selain itu, adapula saham emiten jasa leasing yakni PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang harganya anjlok 6,78% ke level Rp 8.250/saham pada Jumat pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular