
10 Saham Paling Cuan & Bo Cuan Akhir Pekan Lalu

Selain beberapa saham menjadi top gainers disaat IHSG kembali mencetak ATH baru, ada pula beberapa saham yang menjadi top losers. Saham-saham ini masuk jajaran top losers lantaran tidak memberikan cuanĀ alias bo cuan.
Berikut saham-saham top losers pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten perdagangan ritel produk elektronik dan furniture rumah tangga yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) yang harganya ambruk hingga 6,93% ke level harga Rp 1.680/saham pada Jumat pekan lalu.
Nilai transaksi saham UFOE pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 4,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,65 juta lembar saham. Investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 23,84 juta di pasar reguler.
Sebelumnya pada 25 Maret lalu, BEI melakukan pemantauan bahwa harga saham UFOE sempat mengalami volatilitas harga dan aktivitas transaksi efek perseroan.
Dengan adanya pemantauan akan volatilitas tersebut, perseroan memberi penjelasan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten jasa logistik dengan merek dagang KJN Express yakni PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) yang harga sahamnya ambles 6,9% ke posisi harga Rp 270/saham pada Jumat pekan lalu.
Nilai transaksi saham KJEN pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 61,91 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 228,8 ribu lembar saham.
Hingga saat ini, perseroan terus berupaya untuk memperbaiki kinerja bisnisnya di masa mendatang. Direktur Utama KJEN, Sunarto menyampaikan, laporan keuangan tahun 2021 KJEN masih dalam proses audit, sehingga ia belum bisa memastikan posisi keuangan KJEN di tahun lalu. Harapannya adalah ada perbaikan kinerja perusahaan di tahun 2022.
Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih pada kuartal III-2021 mengalami penurunan sebesar 13,35% menjadi Rp 7,2 miliar. Meski pendapatan bersih perseroan mengalami penurunan, tetapi rugi usaha perseroan berkurang sebesar 9,81% menjadi Rp 2,44 miliar.
Sementara di posisi ketiga terdapat saham emiten teknologi informasi yakni PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH), di mana sahamnya ambrol 6,85% ke level Rp 4.080/saham pada Jumat pekan lalu.
Nilai transaksi saham TECH mencapai Rp 11,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,75 juta lembar saham. Asing melepas saham TECH sebesar Rp 798,21 juta di pasar reguler.
Selain itu, adapula saham emiten jasa leasing yakni PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang harganya anjlok 6,78% ke level Rp 8.250/saham pada Jumat pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]