Bitcoin-Ethereum Cs Lesu, Aset Kripto Jadi 'Lautan Merah'
Jakarta, CNBC Indonesia - Para aset kripto raksasa kompak anjlok selama sepekan ini. Bitcoin (BTC) sampai Shiba Inu (Shib) tidak berdaya di lautan merah kripto utama.
Menurut data Coinmarketcap.com, Minggu (10/4/2022), harga koin terjumbo di antara yang lain, BTC, naik tipis 0,44% ke level US$ 42.642,93/koin. Bitcoin mencoba pulih setelah anjlok 8,10% dalam sepekan terakhir.
Dengan ini, Bitcoin gagal bergerak lebih tinggi usai menyentuh rekor tertinggi sepanjang 2022 mendekati level US$ 48 ribu (US$ 47.938) pada 29 Maret lalu. Bitcoin harus rela kembali menunggu untuk mampu menembus level psikologis US$ 50 ribu.
Dengan menyentuh level US$ 42 ribu, saat ini bitcoin masih dalam kondisi bearish dalam jangka pendek. Seorang komentator Crypto Ed memperkirakan BTC masih akan kembali menguji level support US$ 40 ribu, sembari menambahkan Bitcoin malah bisa kembali anjlok di bawah level tersebut.
"Selama [Bitcoin] tidak menyentuh kembali [level] 44 ribu atau bahkan 45-46 ribu, saya khawatir kita harus siap untuk lebih banyak penurunan dan setidaknya [BTC] menguji ulang [level support] 40 ribu dan bahkan mungkin lebih rendah dari itu," dia memperingatkan pengikut Twitter, dikutip Cointelegraph.
Selain BTC, kripto besar lainnya juga lesu selama sepekan ini. Contohnya, Ethereum (ETH) yang amblas 7,15% dalam sepekan. Token yang dijuluki 'pembunuh Ethereum' Solana (SOL) malah anjlok 18,78%.
Kripto Big Cap (Selain Stablecoin, seperti Tether & USD Coin)
Nama | Kode | Harga Terakhir (US$) | Harga Terakhir (Rp) | % Sepekan |
Bitcoin | BTC | 42,642.93 | 611,926,046 | -8.10 |
Ethereum | ETH | 3,241.59 | 46,516,817 | -7.15 |
Binance Coin | BNB | 425.47 | 6,105,495 | -4.16 |
XRP | XRP | 0.7635 | 10,956 | -8.36 |
Solana | SOL | 111.75 | 1,603,613 | -18.78 |
Sumber: Coinmarketcap | Per 10 April 2022, Pukul 14.43 WIB
Dari deretan top gainers di antara 100 besar kripto, token Mina (MINA) menjadi jawara dengan kenaikan 19,74% sepekan.
Sementara, token Waves (WAVES) harus rela menjadi top losers dengan anjlok 49,30%.
Sentimen utama yang menghiasi seluruh berita kripto global minggu ini adalah perkara regulasi.
Saat ini, kripto berada di bawah pengawasan yang semakin meningkat karena para pembuat kebijakan menjadi lebih sadar akan potensi risiko yang ditimbulkan oleh aset digital tersebut.
Pada Senin, Bloomberg, misalnya, sebagaimana dikutip Decrypt, melaporkan bahwa Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan kepada peserta di acara "Stop Scams", yang diselenggarakan oleh bank sentral Inggris, bahwa cryptocurrency "menciptakan peluang bagi penjahat yang benar-benar kriminal."
Bailey mengakui dampak yang dibuat blockchain pada fintech tetapi mengatakan bahwa cryptocurrency juga merupakan pilihan pembayaran yang lebih disukai untuk penjahat siber.
Namun, pemerintah Inggris juga sebenarnya masih tertarik untuk merangkul aset kripto. Pada hari yang sama, pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk menjadi "pusat teknologi aset kripto global."
Kemudian, Ketua OJK-nya AS yakni SEC (Securities and Exchange Commission) Gary Gensler pada Selasa mengatakan kepada peserta pada konferensi tahunan di University of Pennsylvania Carey Law School bahwa dia telah meminta stafnya untuk bekerja dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) untuk menemukan cara untuk "mendaftar dan mengatur platform tempat perdagangan sekuritas dan non-keamanan saling terkait."
Tidak ketinggalan, pada Jumat, Uni Eropa memperluas sanksi terhadap Rusia dengan melarang Rusia untuk "menyediakan layanan aset kripto bernilai tinggi."
Selain itu, kabar kurang enak lainnya datang dari Vietnam. Aleksander Leonard Larsen, Chief Operating Officer Sky Mavis yang berbasis di Ho Cho Minh, menyebut uang yang raib gara-gara hacker di pasar kripto butuh waktu yang cukup lama untuk kembali.
Sky Mavis, pengembang game blockchain NFT bernama Axie Infinity, melaporkan hacker telah mencuri dana pengguna senilai US$ 615 juta atau setara Rp 8,8 triliun (asumsi kurs US$ 1 setara Rp 14.300). Manajemen menyatakan akan mengganti dana pengguna tersebut.
Harga token Axie Infinitiy (AXS) pun anjlok 23,63% sepekan, menjadi 5 besar top losers pekan ini.
Kini solusinya penggantian dana pengguna itu sudah tercapai. Salah satunya dengan dana talangan dari investor.
Axie Infinity menyatakan penggantian dana tersebut berasal dari dana internal dan suntikan dana investor sebesar US$ 150 juta yang dipimpin oleh platform cryptocurrency Binance dan venture capital a16z.
Namun proses penggantian itu tidak akan sebentar. Larsen menyebut butuh waktu sekitar dua tahun.
"Kami perkirakan dalam waktu dua tahun ke depan sebagian dana bisa kembalo. Dua tahun adalah waktu yang cukup untuk mendapatkan informasi. Kami di sini untuk jangka panjang," kata Larsen kepada Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)