Binomo Sudah 75 Kali Diblokir Bappebti, Kok Masih Bisa Lolos?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
08 April 2022 13:00
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri  merilis kasus investasi bodong binary option lewat aplikasi Binomo, Jumat (25/3/2022). Tersangka Indra Kenz juga dihadirkan dalam rilis tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri merilis kasus investasi bodong binary option lewat aplikasi Binomo, Jumat (25/3/2022). Tersangka Indra Kenz juga dihadirkan dalam rilis tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Binary Option atau Binomo beberapa waktu terakhir menjadi sering terdengar karena kasus yang menimpa Indra Kenz. Ternyata, aplikasi Binomo berkali-kali sudah diblokir oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Namun nyatanya aplikasi tersebut masih bisa lolos dan kembali bisa diakses oleh masyarakat.

Diakui oleh Plt. Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana, pihaknya sudah melakukan penutupan akses Binomo. Ini juga dilakukan dengan koordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Polri, untuk takedown platform yang muncul baru-baru ini.

Pemblokiran sudah dilakukan sejak 2019, namun Binomo terus muncul. Sebab aplikasi itu akhirnya kembali dengan nama yang berbeda.



"Memang Binomo ini sangat gencar, namanya ada Binomo.com, Binomo.io, macam-macam dia munculnya," ujar Wisnu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Jumat (25/3/2022).

Alamat IP dari Binomo itu berada di luar negeri. Ini juga membuat meski sudah diblokir, platform masih bisa diakses melalui VPN.

"Nah tapi memang kita koordinasi dengan Polri yang arah-arah ke sana kita blokir dari Kominfo," jelasnya.

Baik Binomo dan Quotex membuat heboh masyarakat beberapa waktu terakhir. Sebab skema binary option ini memunculkan banyak korban di kemudian hari.

Satgas Waspada Investasi (SWI) menjelaskan binary option adalah kegiatan perdagangan online yang ilegal. Alasannya karena sifatnya yang merupakan judi dan tidak ada barang yang diperdagangkan.

"Sifatnya hanya untung-untungan. Menang atau kalah dalam menebak harga suatu komoditi dan naik atau turunnya dalam periode tertentu, yang bisa merugikan masyarakat," ujar Ketua SWI, Tongam L.Tobing.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Binomo Cs Mirip Judi, Mendag: Tangkapin Semua!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular