
Cek! 5 Emiten Batu Bara Mulai Migrasi ke Energi Terbarukan

3. TBS Energi Utama (TOBA)
Selanjutnya ada emiten batu bara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Pada November tahun lalu perseroan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan raksasa ride-hailing Gojek terkait pengembangan bisnis sepeda motor listrik di Indonesia.
TOBA melalui anak usahanya, PT Karya Baru TBS telah menandatangani akta pendirian PT Energi Kreasi Bersama, suatu perusahaan patungan dalam bentuk perseroan terbatas yang didirikan PT Rekan Anak Bangsa.
Adapun, modal dasar yang ditempatkan dan modal disetor pada PT Energi Kreasi Bersama senilai Rp 71,75 miliar.
Dibentuknya joint venture itu antara lain, perusahaan ini nantinya akan bergerak dalam bidang perakitan sepeda motor, perdagangan sepeda motor, reparasi dan perawatan sepeda motor, pembiayaan, perakitan baterai untuk kendaraan bermotor hingga penyedia stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum.
"Keikutsertaan emiten dalam pendirian PT Energi Kreasi Bersama merupakan salah satu strategi pengembangan bisnis emiten untuk menghilangkan jejak karbon serta mencapai target net zero emission di tahun 2030," ungkap Presiden Direktur TBS Energi Utama, Dicky Yordan, dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (13/12/2021).
Tidak hanya di motor listrik, TOBA juga tengah melakukan perubahan fokus bisnisnya dari batu bara menjadi EBT.
Hal ini ditandai dengan proyek-proyek pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan perkiraan alokasi investasi US$ 200 juta dengan kapasitas 330 megawatt.
4. Bukit Asam (PTBA)
Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID, siap beralih menjadi perusahaan energi dan kimia dari kini fokus bisnis perusahaan masih di batu bara.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan, perusahaan sudah menyiapkan langkah dan strategi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
"Transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (10/12/2021).
"Destinasi pertama PTBA adalah menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50% dan bisnis batu bara 50%," lanjutnya.
Dia mengatakan, PTBA memiliki tiga strategi khusus untuk mencapai target transformasi bisnis pada 2026, antara lain peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Kemudian, proyek hilirisasi batu bara dan chemical industry development dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebagai area untuk pengembangan bisnis.
5. United Tractors (UNTR)
Terakhir, emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) juga tengah menyiapkan strategi transisi perusahaan, salah satunya dengan masuk ke EBT.
Dalam siaran pers mengenai kinerja keuangan 2021, pada 25 Februari 2022, UNTR menjelaskan, demi mempercepat pengembangan EBT, pada akhir 2021 seluruh bisnis energi dalam perseroan dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN).
Per Desember 2021, EPN telah memasang Rooftop Solar PV di sejumlah fasilitas dalam grup Perseroan dan Astra mencapai 2,4 MWp. Hingga akhir tahun ini, ditargetkan akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun berikutnya.
Sebagai informasi, UNTR saat ini mengoperasikan satu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah, dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga minihidro lainnya yakni PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatra.
PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023. Di samping itu, UNTR juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.
Tidak hanya itu, UNTR juga aktif melakukan studi dan tinjauan pada energi terbarukan lainnya seperti proyek hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, wind power dan waste-to-energy.
"Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan," jelas manajemen dalam siaran pers tertulisnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (8/4/2022).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)[Gambas:Video CNBC]
