Analisis Teknikal

Lelah Rekor Terus, Kayaknya IHSG Mau Cuti Istirahat Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 08/04/2022 07:00 WIB
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% di level 7.127,37 pada perdagangan Kamis (7/4/2022).

Investor menyambut negatif risalah rapat The Fed pada rapat bulan lalu yang mengindikasikan bahwa para pejabat bank sentral "secara umum sepakat" mengurangi neraca keuangannya sebesar US$ 95 miliar per bulan.

Selain itu, mereka juga mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) yang lebih agresif dari sekadar 25 basis poin. Bursa saham AS anjlok ketika notula rapat tersebut dirilis, meski kemudian di penghujung perdagangan laju koreksi kian berkurang.


"Banyak peserta rapat mencatat bahwa-dengan inflasi di atas target Komite [Pasar Terbuka Federal/FOMC], risiko inflatoir masih meninggi, dan Fed Funds Rate di bawah estimasi peserta pasar dalam jangka panjang-mereka condong pada kenaikan sebesar 50 basis poin di rentang waktu yang ditargetkan," demikian tertulis dalam risalah rapat tersebut.

Sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sudah terkonfirmasi bahwa mereka telah berbalik dari sangat royal super-dovish di era quantitative easing, menjadi sangat galak hawkish untuk urusan uang beredar. 

Sementara itu dari dalam negeri, pada Kamis (7/4/2022), Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar. Anjlok US$ 2,3 miliar dari bulan sebelumnya.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah," sebut keterangan tertulis BI.

Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut laporan BI, setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau tujuh bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Lantas, bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Berikut analisisnya. 

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin terlihat IHSG berada di batas atas BB.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI cenderung bergerak naik mengindikasikan penguatan momentum beli. RSI ditutup di level 64 dan hampir menyentuh level jenuh belinya (overbought).

Tentu kondisi tersebut perlu diwaspadai karena pola pembalikan arah bisa terjadi, meski garis EMA 12 bergerak menjauhi garis EMA 26 ke atas dan bar histogram MACD menguat di area positif.

IHSG akan bergerak di rentang level 7.023-7.148 untuk perdagangan hari ini. Kemungkinan IHSG akan terkonsolidasi terlebih dahulu untuk perdagangan hari ini mengingat kenaikan yang sudah signifikan dalam sepekan terakhir.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat