Ralat

Ada Isu PHK, Begini Kinerja Unilever Selama Pandemi

Tim Riset, CNBC Indonesia
Kamis, 07/04/2022 15:20 WIB
Foto: Unilever (AP/Tatan Syuflana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Heboh beredarnya isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejumlah karyawan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sampai membuat direksi perusahaan konsumen di Tanah Air tersebut angkat bicara.

Mengutip CNN Indonesia, kabar PHK oleh Unilever muncul pasca ratusan buruh melalukan aksi protes atas terjadinya PHK terhadap 161 karyawan.

Massa berseragam biru muda yang mengatasnamakan dirinya Serikat Pekerja PT Unilever tumpah di Jalan Rungkut Industri IV, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Rabu (30/3/2022).


Kabar tersebut ditanggapi UNVR pada Rabu (6/4/2022). Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mengklaim informasi tersebut tidak benar. UNVR menyebut "hanya melakukan penyesuaian" pada unit-unit tertentu di perseroan.

"Terkait dengan pemberitaan yang saat ini beredar, perlu kami tegaskan bahwa Perusahaan dalam hal ini tidak melakukan PHK massal, akan tetapi Perusahaan melakukan penyesuaian pada unit-unit tertentu yang berdampak kepada 161 karyawan di Rungkut yang saat ini masih dalam proses. Adapun, presentase jumlah karyawan yang terdampak terhadap keseluruhan karyawan yang bekerja di pabrik Perusahaan adalah sebesar 4,9%," tulis UNVR.

Dalam konteks tata kelola perusahaan, penyesuaian dilakukan dengan berbagai latar belakang dan bertujuan untuk mewujudkan efisiensi. Tak bisa dipungkiri bahwa efisiensi penting dalam bisnis tak terkecuali untuk UNVR.

Namun sebenarnya seperti apa kinerja dari UNVR sendiri, apakah efisiensi memang terpaksa dilakukan oleh perusahaan atau adakah jalan lain?

Menurut laporan keuangan UNVR, apabila dilihat sisi bottom line, laba bersih UNVR terus mengalami penurunan sejak tahun 2018 seiring dengan anjloknya harga saham.

Pada 2018, UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp 9,1 triliun. Namun di saat tahun pemulihan ekonomi terjadi, yaitu di 2021 laba bersih UNVR malah ambles menjadi Rp 5,8 triliun.

Artinya hanya dalam waktu 3 tahun laba bersih UNVR konsisten tergerus 36% sedangkan harga sahamnya anjlok lebih dari 50% pada periode yang sama.

Sebenarnya UNVR mampu membukukan kenaikan pendapatan meski minimalis bahkan di saat pandemi 2020. Pendapatan UNVR hanya turun tahun 2021. 

Namun membengkaknya berbagai beban biaya terutama untuk beban operasional menjadi pemicu utama tergerusnya laba bersih. Berikut adalah kinerja keuangan UNVR sejak 2018-2021 dalam satuan triliun rupiah:

Kinerja UNVR

2018

2019

2020

2021

Pendapatan

41.8

42.9

43

39.5

Laba Kotor

21.1

22

22.5

19.6

Laba Operasional

12.3

10.1

9.5

7.7

Laba Bersih

9.1

7.4

7.2

5.8

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa sampai di laba kotor perusahaan masih cenderung naik kecuali pada 2021. Namun laba operasional perusahaan terus turun. Ini artinya ada pembengkakan biaya operasional yang melampaui kenaikan pendapatan.

Menariknya, di tengah isu pemecatan massal ratusan karyawan, tercatat gaji dan remunerasi untuk direksi dan komisaris malah meningkat di tengah perusahaan yang terus mencatatkan kinerja yang memburuk.

Tercatat di tahun 2018 remunerasi para petinggi UNVR hanya berada di kisaran Rp 87,7 miliar angka ini terus naik di tahun 2019 di angka Rp 94,1 miliar. 

Gaji direksi dan komisaris Unilever bahkan terus melesat menjadi Rp 103,8 miliar di tahun 2020 semasa pandemi sedang ganas-ganasnya dan Rp 85 miliar di tahun 2021.

Meskipun gaji para bos UNVR turun di tahun 2021, sejatinya remunerasi direksi UNVR terus membukukan kenaikan sejak 2018 dan bahkan tetap naik di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 sedang berlangsung di Indonesia dan penurunan kinerja UNVR.

Catatan Redaksi:

Artikel ini sudah mengalami perubahan dari sebelumnya karena ada penyesuaian dari informasi yang diberikan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(RCI/RCI)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat