Harga Nikel Makin Mahal, Indonesia Makin Tajir?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 April 2022 16:51
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia kemarin ditutup menguat ditopang oleh persediaan yang terus menyusut membuat pasokan kian langka. Hal ini menjaga harga nikel stabil diperdagangkan di atas US$ 30.000/ton.

Kemarin (5/4/2022) harga nikel ditutup di US$ 33.306/ton, naik 0,23% dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya.

Persediaan nikel di gudang yang dipantau oleh Bursa Logam London (LME) tercatat 72.924 ton. Jumlah ini telah turun 28.332 ton atau 28% sejak awal 2022.

Hukuman dari dunia barat untuk Rusia memberi kekhawatiran akan tersendatnya pasokan di pasar. Di sisi lain minat masyarakat dunia terhadap mobil listrik masih tinggi tercermin dari penjualan mobil listrik pabrikan Tesla pada kuartal I-2022 yang melejit 68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 310.048 unit.

Pasalnya, Rusia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan proyeksi produksi 250.000 ton pada 2021, mengacu data US Geological Survey (USGS).

Jumlah ini setara dengan 9,25% produksi dunia.Cadangan nikel Rusia mencapai 7,5 juta ton. Merupakan cadangan nikel terbesar keempat dunia dengan porsi 7,9% dari total cadangan seluruh dunia.

Potensi gangguan pasokan nikel dari Rusia hanya akan memperparah keadaan pasokan dunia yang sudah ketat. "Penurunan persediaan LME yang berkelanjutan dan peningkatan masalah rantai pasokan mendorong harga karena kelangkaan pasar," ujar analis ING Wenyu Yao.

Tingginya harga nikel dunia membuat Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia untung. Indonesia tercatat memiliki cadangan logam nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel).

Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni. Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular